#VALEPOV"Huaaa segar ya udaranya Val", ucap Rania kegirangan setelah kami berdua menapaki kali di bandara pedalaman ilaga. Udara dingin langsung menyapa kulit.
"Ho'oh", aku juga setuju dengan pendapat Rania. Udaranya benar-benar segar.
"Bagus untuk kansungan kamu Ran", tambahku.
Aku melihat sekeliling, sungguh bandara ini tidak bisa di sebut sebagai sebuah bandara. Terlalu kecil. Begitulah bandara di atas gunung.
Aku pun bergergas mengumpulkan barang bawaan kami agar tidak tercecer, itu meminta bantuan orang untuk mengumpulkannya di satu tempat. Aku terlalu lemah untuk bisa mengumpulkannya seorang diri. Untul ukuran dua orang, barang kami sedikit lebih banyak. Dua buah koper besar berisi pakaian dan empat karton besar. Terlihat berlebihan, tapi itu lah yang kami butuhkan selama tinggal disini.
Dua karton berisi bahan makanan, satu karton berisi macam-macam perawatanku dan juga Rania, dan satu karton berisi alat-alat rumah tangga yang kami perlukan.
"Sepupunya Angga dan Andre yang mana?", tanya Rania, kepala Rania melihat-lihat sekeliling.
"Mana aku tahu, Angga dan Andre tidak memberi kita clue seperti apa rupa dari sepupunya itu", timpalku sambil melihat sekeliling juga.
Disaat aku dan Rania sedang sibuk melihat sekeliling mencari sepupu Angga dan Andre yang bernama Junior itu, tiba-tiba ada seseorang yang menepuk punggungku dari belakang.
"Maaf, kamu Vale bulan?", tanya seseorang yang menepuk punggungku. Dari suaranya bisa ku tafsir lelaki itu berumur berkisar 19-23 tahun.
"Iyaa, aku Va..", aku tidak menuntaskan perkataanku ketika membalikkan badan untuk melihat lawan bicaraku.
'Deg'
Jantungku memacu dengan cepat, darahku berdesir kala aku melihat sosok pria yang menjadi lawan bicaraku saat ini. Yang lebih parahnya, bahkan lobang pantatku kembang kempis melihat sosok laki-laki ini. Hal yang pernah aku rasakan ketika pertama kali melihat Angga dan Andre, satu yang pasti ku ketahui. Aku menginginkan laki-laki ini.
Hidungnya yang mancung, matanya yang bulat, bibirnya tebal, warna kulitnya yang hitam terbakar matahari menambah nilai eksotik pada dirinya. Dari jarak sedekat ini aku bisa mencium aroma keringatnya yang memabukkan indra penciumanku.
Laki-laki itu hanya mengenakan celana pendek dan juga baju singlet, yang menampakkan lengannya yang berotot dan tattonya yang begitu keren di lengannya, bahkan aku dapat melihat dengan jelas tatto yang berada di dadanya yang bidang.
"Hallo", ucap laki-laki itu. Sial! Aku bertingkah bodoh karna begitu terpana dengan sosoknya.
"Eh iyaa", ucap Rania gelagapan.
Rupanya bukan aku saja yang tersihir oleh ke machoan laki-laki ini yang begitu maskulin."Aku Vale", ujarku saat aku sudah bisa mengontrol degupan jantungku.
"Junior Liam, panggil saja Junior", ucapnya memperkenalkan diri, ku sambit uluran tangannya.
Permukaan telapak tangannya begitu kasar, membuktikan dia adalah laki-laki pekerja leras.
"Dan yang ini pasti kak Rania", ucap Junior setelah memutuskan kontak fisik dengan ku.
![](https://img.wattpad.com/cover/87316476-288-k525405.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
THEY (BxB)
ContoHomophobic silahkan keluar! Cerita ini mengandung konten dewasa yang VULGAR! #SINOPSIS Vale Lukyanova, paska di usir kedua orang tuanya karna mengakui kalau dirinya gay. Dia pun memutuskan untuk memulai kehidupannya yang baru di kota baru, suasana y...