Nonton multimedia di atas deh, dengerin lagunya dan maknai liriknya, di jamin bakalan suka :D
By the way, itu salah satu lagu kesukaan saya, (semua lagu lagunya enak sih)Troye Sivan, the cutest guy i ever seen!!! One of my favorite singer and vlogger.
Suaranya Itu loh!!!***
#VALEPOV
Tak terasa 6 bulan sudah berlalu. Hubunganku dengan Andre dan Angga bisa di katakan berjalan dengan sangat baik. Hubungan sex kami pun tak pernah lepas dari kata 'sex panas' , kadang aku melayani 'suami suami' ku itu secara bergantian, kadang juga three some. Walaupun Angga sudah punya kekasih yang bisa di bilang cantik, namun kasih sayangnya padaku tak pernah kurasa berkurang, Andre pun begitu. Laki laki itu bisa mengatur waktunya dengan baik antara aku dan anak istrinya. Tak ada satupun komitmen yang keluar dari mulut kami, hubungan kami mengalir begitu saja. Aku pun tak masalah akan hal itu, toh kepuasan selalu ku dapat dari mereka berdua. Tapi ada satu hal yang menggangu pikiranku berbulan bulan ini, rasa penasaran ku terhadap pacar Rania sahabatku, Videl. Anak itu makin hari makin menyita waktu ku hanya memikirkan tentang dirinya. Rania selalu saja bercerita tentang pacarnya yang masih duduk di bangku SMP itu. Pertemanan ku dengan Videl bisa di bilang so far so good lah, anak itu terkadang main main ke rumahku, ya walaupun cuma bisa di hitung pake jari. Aku belum punya kesempatan untuk mengenalnya lebih dekat, tapi aku berekad pada diriku sendiri, suatu hari nanti akan ku buat anak SMP itu bertekuk lutut pada isapan mulutku dan legitnya lobang pantatku. Aku tahu rasa penasaran ku ini salah, Rania sahabat terbaik yang pernah aku miliki, bagaimana bisa aku menginginkan pacarnya ?!
***
Aku sudah menceritakan orientasi sexku kepada Rania, aku juga menceritakan kisah hidupku kepadanya, bagaimana aku bisa tiba di kabupaten ini, semuanya ku ceritakan padanya. Niatku ingin mengetahui reaksinya, aku hanya mau mengetahui apalah dia sahabat sejatiku atau hanya orang yang sedang menghabiskan waktunya denganku. Aku pikir dia akan menjauhiku, mencaciku atau bahkan menghinaku habis habisan setelah mengetahui orientasi sex ku tapi nyatanya, dia memeluk erat diriku paska aku bercerita perihal orang tua kandungku sendiri mengusirku dari rumah. Air mata banjir mengalir di pipinya yang mulus.
"Siapapun kamu, apapun kamu, bagiku kamu tetap Vale yang ku kenal beberapa bulan terakhir ini, bagiku kamu tetap Vale yang sahabatku walaupun kita baru saling mengenal dalam hitungan bulan, aku tetap sama, aku akan tetap di sisimu, sebagai sahabatmu" perkataan Vale menyulut sesuatu dalam diriku, air mata ku keluar begitu saja dari mataku, ku balas pelukan Vale lebih erat. Kami berdua menangis dalam pelukan. Aku bersyukur mengenal perempuan ini.
"Makasih Ran, terima kasih banyak" cuma kata kata itu yang terucap dari bibirku.
***
#VALE POV
"Yaelah kamu ran, gara gara film korea doang nangis sampe histeris gitu" aku enggak tau, apa sebegitu bagusnya film korea yang di tonton Rania saat ini, sampai wanita itu menangis, terkadang tertawa, terkadang berteriak teriak tak jelas, terkadang fangirling. Jujur, aku bukan pecinta korea, minat pun tak ada.
"Ini sedih tauuuuu, kamunya aja Val yang enggak mau ngikutin serial tv ini" balas Rania, tangannya masih sibuk menghapus air matanya dengan tissue.
"Suka sukamu lah" ujarku tak perduli, aku pun ikut bergabung dengannya di sofa. Film yang di tonton Rania sudah habis.
"Eh Val, aku mau nanya dong?"
"Iyaa apa?" Balas ku singkat
Rania pun membetulkan cara duduknya, "tapi jawab yang jujur"
Aku pun menatap Rania, "kapan sih aku pernah nutup nutupin sesuatu dari kamu?"
Rania menyengir memperlihatkan giginya, "kamu pernah atau setidaknya ada rasa tertarik sama Videl?" Tanya Rania, "jawab yang jujur" tambahnya, sambil menaik turunkan alisnya.
Aku tertawa terbahak bahak, "jawab yang jujur" ucapnya lagi sambil menggoyang goyangkan tanganku.
"Cowok gay mana yang tidak tertarik sama tuh bocah?" Aku mengeluarkan pernyataan sekaligus pertanyaan. "Apa lagi kamu sering cerita tentang dia, ya aku jadi penasaran" tambahku.
"Penasaran sama apanya?" Tanya Rania
"Ya sama 'itu' nya Videl" jawabku sambil dengan muka yang sengaja ku bikin binal. Rania seketika tertawa terbahak bahak, dia menotor kepala ku lalu berkata, "kamu tuh yaa" . Aku hanya menggedikkan bahuku.
"Mau rasa tidak?"
"Haaah?" Aku tidak mengerti kata kata Rania barusan.
"Ya untuk hilangin rasa penasaran kamu gitu" ucap Rania
Aku hanya menganga, kemudian Rania mendekat lalu membisikkan sesuatu di telingaku. Mataku langsug melotot, gila! Ini gilaa! Rania membisikkan rencana yang begitu tolol, apa dia tidal salah mau membiarkan aku mencicipi pacar kesayangannya itu? Otak Rania memang sulit untuk ku tebak.
#BERSAMBUNG
TYPO BERHAMBURAN
KAMU SEDANG MEMBACA
THEY (BxB)
Short StoryHomophobic silahkan keluar! Cerita ini mengandung konten dewasa yang VULGAR! #SINOPSIS Vale Lukyanova, paska di usir kedua orang tuanya karna mengakui kalau dirinya gay. Dia pun memutuskan untuk memulai kehidupannya yang baru di kota baru, suasana y...