#13

11.5K 303 1
                                    



#ANGGAPOV

Untuk kedua kalinya dalam hidup saya, saya menyerahkan kejantananku untuk di puaskan kepada manusia yang juga memiliki kontol. Tapi sungguh, dari pertama kali saya mengenal kenikmatan sex, Vale dan Geo lah yang bisa memberikan kepuasan yang begitu membuat batin saya terpuaskan.  Sungguh pengalaman yang sangat luar biasa saya rasakan bersama Geo tadi subuh. Kamk bercinta sampai lupa waktu, lelaki imut itu benar benar menguras habis sperma di dalam buah zakar saya. Entah berapa kali Geo membuat saya orgasme, mulut dan pantatnya benar benar lihai, sama halnya dengab Vale. Paginya saya dan Rania bergantian untuk menjaga Vale, Rania sempat menggoda saya, tapi saya tolak dengan halus. Kejantanan saya sedang ingin istirahat total dulu. Sesampainya dirumah, Andre pun sedang pergi keluar mengantar Febi ke bandara, Febi sedang kangen kedua orang tuanya, dia ingin pulang ke kampungnya dulu, nanti bulan Desember baru kembali lagi, untuk merayakan Natal bersama kami disini, 2 bulan lebih Andre bakalan tak menjamah istrinya itu.

"Capeeeeeeeeeeek" saya menghempaskan tubuhku ke kasur.

Saya menemani pacarku sms-an sebentar lalu pamit untuk tidur. Hari ini saya pun tidak masuk kerja lagi, besok saja pikirku, saya butuh tidur.

***

#RANIAPOV

Saya terdiam di sofa kamar Vale di rawat, hatiku sakit sakit mendengar pengakuan seorang lelaki yang menjadi lawan bicaraku saat ini. Bingung rasanya hendak bagaimana, mau  marah pun tak mungkin, nyatanya memang aku lah yang mengusulkan ide itu ke Vale.  Aku pun hanya bisa menangis.

"Aku tidak nyangka kalau kondisi Vale bisa seperti ini" ucap Videl, dia juga menangis menyesali perbuatannya. Walaupun Videl seorang lelaki, tetapi dia masih remaja belia.

"Aku minta maaf, kalau saja aku tak merealisasikan ide gilaku itu, mungkin ini semua tidak terjadi" Aku menutup mukaku dengan telapak tangan, air mata membanjiri pipiku. Videl merangkul ku, mencoba menenangkan diriku.

"Sudah sayang, ini bukan salah kamu, semua ini terjadi karna aku yang tidak bisa mengendalikan emosiku"  ucap Videl menenangkan diriku. Aku memeluknya. Menumpahkan segala perasaan dalam diriku pada dadanya yang bidang. Videl masih lengkap dengan seragan SMPnya, anak ini pulang sekolah langsung kerumah sakit.

***

Videl sudah pulang kerumah, aku menyuruhnya pulang karna sudah sore menjelang malam. Hubunganku dengan Videl baik baik saja setelah kamu berdua jujur perihal Vale. Hal ini tidak akan aku kasih tahu ke Angga maupun Andre. Aku teringat kejadian panas antara aku dan kedua kakak beradik itu, sungguh mereka berdua adalah idaman para wanita. Wajah yang begitu tegas dan manly, tubuh yang begitu keras  berotot dan proporsional, kulit coklat legam terbakar matahari yang begitu eksotik serta kejantananan yang melebihi kata normal, wanita mana yang tidak akan bertekuk lutut untuk mencicipi mereka berdua? Febi begitu beruntung bisa mendapatkan Andre sebagai suaminya. Videl pun mempunyai hal yang sama seperti yang dimiliki kedua kakak beradik itu, tetapi mungkin Videl masih begitu belia, auranya belum matang.

'Cling'

Ponselku berbunyi tanda ada pesan masuk. Ku ambil hape ku dan kubuka kode kuncinya, Angga mengirimiku pesan.

From: Angga

"Riana, malam ini kamu yang jaga Vale? "

To: Angga

"Iya nih, gantian lah masa kamu lagi? Sudah sana istirahat saja malam ini!"

THEY (BxB)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang