#23

8.5K 233 2
                                    



#VALEPOV

Kulirik jam di tanganku, sudah pukul 4 sore. Memasak untuk makan malam sudah, mencuci baju kotornya Junior juga sudah, Rania juga sudah membersih kan rumah. Wanita itu tidak mau membiarkan aku yang mengerjakan semuanya.

'Kamu pikir aku akan biarkan kamu kerja sendirian gitu?", ucap Rania tadi ketika aku dan dia berdebat tentang membersihkan rumah.

'Ting'

Ada sms masuk di hpku. Aku pun segera membukanya.

"From: Angga

Istriku sombong ya, tidak ada kabar"

Aku tertawa membaca sms dari Angga.

"Mulai autisnya deh", Rania mengomentariku.

Aku dan Rania kini tengah duduk santai di ruang tamu.

"Suasananya enak ya Val, kayak di desa-desa", ucap Rania menerawang.

"Iya, aku pikir kota kita udah yang paling tenang suasananya, ternyata masih ada yang lebih tenang", balasku. Aku menyeruput secangkir kopi panas dan membakar rokokku.

"Coba saja ada TV, tidak akan sebosan ini kita", ucap Rania.

"Nanti aku suruh Angga beli TV sama Kulkas kecil, trus kirim kesini", ucapku.

Sengaja aku memberikan kartu ATM ku pada Angga, agar kalau ada keperluan yang kurang di sini, dia bisa memakai uangku untuk membelinya dan mengirimnya kesini. Pasalnya aku tahu Angga atau Andre akan menggunakan uang mereka sendiri untuk membelikan aku semua keperluan yang aku butuhkan, makanya aku meninggalkan ATM ku pada Angga agar dia tidak menggunakan uang tabungannya.

"Mesin cuci tidak sekalian?", tanya Rania.

"Tidak perlu, aku masih sanggup cuci pake tangan, lagian macam mampu saja tegangan listrik dirumah ini kalah pake mesin cuci juga", jawabku.

'Ting'

Sebuah sms masuk.

"From: Angga

Teganya sms saya di abaikan"

Saking asik mengobrol dengan Rania, aku sampai lupa membalas sms dari Angga.

"To: Angga

Hahaha Maaf, lagi asik ngobrol tadi"

Aku mengirim pesan balasan untuk Angga.

"From: Angga

Tidak ada maaf bagimu!"

Aku tertawa membaca sms Angga yang pura-pura marah padaku.

"To: Angga

Ayolah!"

"From: Angga

Isap dulu!"

Anak ini betul-betul, tidak di sms, tidak bicara secara langsung. Otaknya selalu cabul. Tapi itu juga yang membuatku puas dengannya.

"To: Angga

Hahaha kamu ini, eh eh belikan aku TV LED 22" sama kulkas kecil ya trus kirim kesini"

"From: Angga

Itu saja? Iya besok langsung saya beli trus kirim pake pesawat, mesin cuci tidak sekalian?"

Tidak Rania, tidak Angga, sama saja.

"To: Angga

Itu saja, mesin cuci tidak perlu. Aku masih bisa cuci baju pake tangan"

THEY (BxB)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang