#3

16.6K 481 0
                                    

Multimedia di atas itu Vale

***

Sudah menjadi hobby baruku setiap malam minggu untuk bermain badminton bersama Rania di Gor tempat pertama kali aku melihat Angga dan Andre. Bukan tanpa alasan, karna saja aku tau kakak beradik itu pasti akan bermain futsal disitu tepat pukul 7 malam hingga pukul 8, terkadang pun mereka bermain 2 jam. Sudah 4 munggu belakangan ini aku berturut turut bermain di gor ini, aku sengaja bermain tepat pukul 6 sore hingga jam 7. Ah melihat mereka bermain futsal sungguh benar benar membangkitkan gairahku. Seperti malam minggu kali ini, aku dan Rania kembali bermain di Gor itu, tapi kali ini Videl memutuskan untuk bergabung bersama kami berdua. Sudah 1 jam kami bermain. Ini lah yang selalu aku tunggu, melihat kakak beradik jalan memasuki gor. Aku pun pamit kepada Rania dan Videl untuk ke toilet, hanya untuk mengganti bajuku dan mencuci mukaku.

"Valeeee!" Teriak Rania ketika melihatku keluar dari toilet. Ku lihat dia melambaikan tangannya mengajak aku kesana. But wait! Rania dan Videl sedang asik bercakap ria dengan kakak beradik itu serta rombongan yang lainnya. Terkejut aku melihatnya, aku pun tersenyum dan melangkahkan kaki kearah mereka.

"Nah kenalin ini Vale, teman kantornya  Rania"  ujar Videl memperkenalkan diriku kepada teman temannya, itu asumsiku, karna dapat kulihat Videl begitu dekat dengan mereka. Aku pun menyalami mereka satu persatu untuk berkenalan.

"Angga" ucap laki laki yang selalu aku perhatikan selama ini. Ku sambut uluran tangannya.

"Vale" ucapku, tak lupa senyum terbaikku menghiasi kedua sudut bibirku. Dari genggaman tangannya aku pun langsung tahu kalau Angga adalah typical cowok pekerja keras, tanggannya kasar dan hangat. Angga melepas genggaman tangannya.  Lelaki di sebelah Angga pun memperkenalkan dirinya, padahal aku sudah tau namanya, ya siapa lagi kalau bukan Andre. "Andre" ucapnya.  Setelah perkenalan singkat itu, baru aku ketahui kalau Videl adalah anak komples mereka. Pantas saja Videl begitu dekat dengan mereka. Aku pun mengetahui bahwa umur Andre sekarang adalah 21 dan Angga berumur 19 tahun. Andre dan Angga adalah pernakan jawa dan biak, pantas saja kulit mereka begitu maskulin di mataku, ternyata ada darah Indonesia timurnya. Keduanya cuma menyelesaikan bangku SMK. Dan yang membuatku agak lesu ketika mengetahui bahwa Andre ternyata sudah mempunyai istri dan 1 anak laki laki, tapi tak apalah hasratku padanya masih menggebu gebu. Ketika melihat keduanya bermain dari dekat, aku baru menyadari satu hal, gundukan di celana mereka berdua begitu besar, membuat hasratku makin menggebu gebu, baru kali ini aku begitu menginginkan seorang pria. 'Aku harus bisa mencicipi kejantanan mereka' batinku. Dan satu hal yang benar benar membuatku gelisah selama menonton pertandingan futsal itu. Ketika Angga atau Andre duduk di samping ku dalam keadaan shirtless, bentuk tubuh mereka berdua benar benar sempurna, di tambah aroma keringat mereka berdua yang begitu maskulin. Aku hanya mampu menahan diri, membendung libidoku untuk tak out of control. Aku benar benar tersiksa dalam situasi seperti ini. Betapa beruntungnya istrinya Andre bisa menikmati tubuh Andre kapanpun dia mau pikirku. Pertandingan pun selesai timnya Angga dan Andre menang telak. Mereka mamakai sistem, yang kalah lah yang membayar lapangan. Sounds smart bagiku. Kami pun bergegas pulang kerumah masing masing, tapi sebelum meninggalkan gor, mereka memintaku untuk main main ke kompleks mereka di kala bete sendiri dirumah, aku pun meminta nomor hape dan juga kontak BBM mereka, padahal yang kontak Angga dan Andre yang aku butuhkan.

BERSAMBUNG

THEY (BxB)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang