***Om Kevin menggendongku ke kamar kak Angga, dilemparnya tubuhku dengan kasar ke atas kasur. Aku menatap sosok om Kevin yang seperti terbakar napsu birahi. Dadaku berdebar debar, sungguh tubuh om Kevin sangat besar dan berotot. Om kevin akhirnya membuka celananya, kini om kevin sudah telanjang sepenuhnya. Nafasku tercekat, mataku melotot. Aku menggeleng gelengkan kepalaku. Rasa takut langsung menghampiriku, kutatap kejantanan om Kevin wajah om kevin bergantian. Aku takut.
Sungguh, ukuran kontol om Kevin yang sudah mengacung sempurna begitu fantastis, diameternya sebesar Aqua botol sedang 750 ml, hitam mengkilat dan di penuhi urat urat yang besar, sama halnya dengan kedua anaknya, om Kevin juga tidak disunat, panjangnya mungkin ku tafsir 22 CM, bukan panjangnya yang aku takutkan, bahkan kak Angga mempunyai kontol yang lebih panjang, tapi diameter kontolnya yang mengerikan. buah zakar om kevin sangatlah besar, sesuai dengan ukuran kontolnya yang fantastis. Apa bisa kontol sebesar itu masuk kedalam anusku tanpa aku merasakan kesakitan yang luar biasa? Membayangkannya saja aku rasanya mau pingsan.
"Mari kita buktikan omongan anak saya, sehebat apa kamu dalam urusan memuaskan lelaki", ucap om Kevin, tangannya mengocok ngocok kontolnya, kepalnya kontolnya yang besar seperti jamur berwarna merah kehitaman sungguh menggoda.
"Sepertinya kamu ketakutan melihat ukuran kontol saya" ucap om kevi lagi, tangannya masih aktif mengocok kontolnya. "Jangan samakan saya dengan kedua anak saya", tambahnya.
"Siapa yang takut?", tantangku, aku mencoba menetralkan jantungku. Yang berdebar debar. Aku melangkah mendekatinya dengan kedua lututku.
"Akan aku keringkan sperma om kevin hingga tetes terakhir malam ini" ku jilat bibirku. Tanganku langsung meraih kontolnya ketika aku sudah di depan om Kevin. Om kevin hanya tertawa melihatku.
Pertama tama, ku endus aroma kontolnya yang begitu memabukkan, tanganku mulai bergerak perlahan mengocok kontol om Kevin. Ku kumpulkan air liur sebanyak mungkin dalam mulutku, lalu ku jilat kontol om Kevin dari kepala hingga buah zakarnya agar basah dan licin. Setelah puas menjilat, aku pun memasukkan kontol om kevin kedalam mulutku. Sayangnya cuma kepala kontol om kevin saja yang bisa masuk, kepalanya saja sudah membuat mulutlu terasa penuh. Ku hisap dengan perlahan, lidahku aktif menjilat di dalam sana, lobang kencingnya tak luput dari jilatan lidahku. Kedua tangganku menggenggam kontol om kevin, ku kocok dengan kecepatan penuh, mulutku terus mengenyot kepala kontolnya dengan kuat.
"Ughhhhh.. Goblooook.. Enak sekaliii", racau om Kevin. Kena juga kamu om, aku tertawa dalam hati. Isapan mulutku tak ku kurangi sedikitpun, aku sungguh menikmati kontolnya.
"Ahhhhh... Andre kamu benar nak.. Ohhhh goblooook", teriak om Kevin. Ku denger Andre hanya tertawa dari kamar sebelah.
Ku keluarkan kontol om Kevin lalu kujilat lagi dari kepala hingga ujungnya, lalu ku telan lagi kepala kontolnya. Hal itu ku ulangi terus menerus hingga 20 menit. Tiba tiba om Kevin mendorongku ke kasur. Ku tatap wajahnya dengan ekspersi bingung.
"Sudah cukup main mainnya, sekarang sajian utama", om Kevin langsung menyerang ku. Dia merobek kaosku begitu saja.
"Giilaaa mulus sekali kulit mu", ucap om kevin memandang tubuhku. Om kevin langsung menyerangku, leherku di jilatnya dengan kasar, kakiku di tarohnya di bahunya, tanganya meramas ramas dadaku dengan kuat.
"Ohhhh om Keviiin", aku hanya menggeliat nikmat di bawah om kevin.
Om kevin kini bergantian menyerang dadaku dengan mulutnya, di isapnya pdadalu dengan kuat. Aku makin gila dengan perlakuan om Kevin.

KAMU SEDANG MEMBACA
THEY (BxB)
Short StoryHomophobic silahkan keluar! Cerita ini mengandung konten dewasa yang VULGAR! #SINOPSIS Vale Lukyanova, paska di usir kedua orang tuanya karna mengakui kalau dirinya gay. Dia pun memutuskan untuk memulai kehidupannya yang baru di kota baru, suasana y...