5.) "BaPer + Air Mata"

514 28 3
                                    

Hari ini ada dispensasi bagi pengurus OSIS, seperti Iqbaal, Aldi & Lala sebagai perwakilan dari kelas XI IPA 1.

"Emang kenapa pada dispen si La?" Tanya Vheisya penasaran.

"Kita mau rapat selama beberapa hari kedepan. Soalnya kita berencana ngadain pensi, sekolah juga udah siap biayain. So, kenapa engga?" Kata Lala sambil mengangkat sebelah alisnya.

"Oh gituuu" kata Vheisya sambil mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Sayang, doain ya rapat OSIS nya lancar" kata Iqbaal sebelum bangkit dari kursinya.

'What? Sayang? Cowok kaya Iqbaal manggil gue sayang? Haha. Aduh jangan baperrrrr ih, inget lo itu masih dalam proses sandiwaraa Vey!' Kata Vheisya dalam hati.

-Iqbaal's POV-

"Sayang, doain ya rapat OSIS nya lancar" kata gue sebelum bangkit dari kursi.
Terpaksa sih gue manggil dia sayang kaya gini, sebenernya ya gue juga ogah. Eneg malah.
Biar makin mantep aja sandiwara gue. Haha.

Setelah berpamitan sama guru yang lagi ngajar, gue keluar kelas sama Lala & Aldi yang berjalan di bekakang gue. Kemudian gue melangkah cepat menuju ruang rapat OSIS yang letaknya diujuuuung banget. Makanya paling males dah kalo harus rapat kaya gini-_-

Gue mengetuk pintu, membuka pintu dan mengucapkan salam yang juga diikutin sama Aldi&Lala. Baru aja masuk satu langkah, gue disorakkin.

"Huuuu ketua OSIS kok datengnya lamban!" Suara itu bener-bener nyakitin kuping gue.

"Yaelah lo semua gangerti aja, cowok kaya gue mah dijalan dimintain ttd dulu makanya lama" alibi gue. Haha sok ganteng emang, tapi daripada gue ngaku salah padahal gue ga salah? Males banget kan.

"Oke, ini anggota udah lengkap semua?" Tanya gue. Kemudian gue ngabsenin mereka satu-satu dan ternyata semuanya udah lengkap, baguslah.

"Oke, rapat kita mulai ya. Sesuai tema yang udah kita rencanain sebelumnya, kita bakal pake tema Colorfull. Jadi semuanya harus serba warna-warni. Tapi ga asal, harus ada seninya biar keliatan menarik. Ada yang siap untuk jadi seksi dekornya? Atau mungkin ada yang mau ngusulin salah satu diantara kita yang dirasa mampu megang tugas ini?" Tanya gue panjang lebar. Capek sebenernya, untung aja mulut gue ga berbusa. Tapi gapapalah, gue sadar, ini emang tugas gue.

-end-

Mereka akhirnya telah menentukan berbagai tanggung jawab. Seperti seksi keuangan, seksi acara, seksi dekorasi, dan lain-lain.

Tak terasa, jam di dinding ruangan rapat itu menunjukkan pukul 17.20. Matahari nampak enggan bersinar lagi. Maka dari itu, Iqbaal memutuskan untuk menyudahi rapat hari ini.

"2 minggu lagi pensi, kita dikasih waktu selama 1 minggu ini buat nyelesain semuanya. Pokonya kita harus kerja keras supaya acaranya berhasil. Besok kita rapat lagi buat nentuin susunan acara & siapa aja pengisi acaranya, ok. Demikian rapat gue tutup, makasih temen-temen. Selamat sore" ucapnya sambil meraih tasnya dan beranjak keluar ruangan.

Iqbaal bersama Aldi pun berjalan menuju parkiran. Mereka menyalakan mesin motor mereka dan melaju cepat.

***
Malam harinya, Iqbaal makan malam bersama keluarganya di meja makan.

"Baal, emang bener disini ada temen sekolah kamu juga?" Tanya bundanya.

"Iya bun, namanya Vheisya. Rumahnya yang ujung sana tuh, tempat kerjanya Pak Andi itu" jelas Iqbaal.

"Oalahh itu... Kamu setiap hari berangkat bareng gak sama dia? Gaenak loh keluarga dia sampe asistennya aja baik sama kita. Kamu paling gak kasih tumpangan lah buat dia pulang pergi sekolah" perintah bundanya.

Still Waiting (You)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang