9.) Dilema

425 25 0
                                    

Rasa ragu bergejolak didalam hati Iqbaal. Seakan menimbulkan percikan api yang memanas. Haruskah secepat ini semuanya berakhir?

"Tapi Vey.. Ratu ngomong gitu kan cuma karena emosi aja. Masa lo beneran mau udahan sih Vey cuma gara-gara masalah ini.. Dan lo tau? Tadi Ratu bilang ada yang tersakiti di sandiwara ini? Maksudnya apa coba? Gue gangertii" kata Iqbaal yang kemudian menyenderkan kepalanya di meja make-up. Tidak dia sangka masalah sederhana bisa menjadi sehebat ini efeknya.

"Tapi gue capek Baal. Gue capek harus terus tersenyum dibalik kepura-puraan. Lo gatau kan, gue ini orang yang baperan. Gampang banget jatuh cinta sama perhatian-perhatian kecil. Dan kalo gini terus, gue gamau nanti gue malah beneran cinta sama lo, sedangkan lo nya gaada rasa apa-apa sama gue. Gue gamau akhirnya terjebak di friendzone" jelas Vheisya dengan nada kecewa.

"Tapi Vey.. Gue masih terlalu nyaman sama sandiwara ini. Gue seneng bisa deket sama lo, cewek yang selama ini selalu jadi temen berantem gue.. Gue takut kalo hubungan ini berakhir kita bakal balik lagi kaya dulu atau bahkan lebih parah" kata Iqbaal yang juga nampak kecewa.

"Apa lo bilang? Lo ga mikir apa?! Sandiwara ini mungkin emang bikin lo nyaman! Tapi lo gasadar kan kalo gue itu jadi tertekan sama sandiwara ini! Udah cukup pembuktiannya. Gue gapeduli sama celotehan orang tentang kecocokan kita. Dan gue juga gapeduli sama fans yang terus ngejar-ngejar lo. Gue bukan barbie yang bisa lo maenin seenak jidat lo Baal. Gue punya hati.. Dan kalo lo cowok sejati, harusnya lo tau itu!" Kata Vheisya dengan penuh penekanan.

"Vey.. Gue paham sama perasaan lo. Gue juga ga bermaksud nyakitin lo kok. Maaf kalo misalkan lo ngerasa dimanfaatin sama gue, tapi kan ini komitmen kita dari awal Vey.. Kita pengen simbiosis mutualisme, tapi kenapa akhirnya lo jadi baper gini sih?" Tanyanya bingung.

"BAAL, GUE ITU PUNYA HATI! DAN GA SEHARUSNYA LO MAENIN HATI GUE KARENA HATI GUE BUKAN DUFAN! KALO LO MAU CARI CEWEK YANG GAPEDULI SAMA PERASAANNYA, SILAHKAN LO CARI AJA SANA, TAPI PLIS JANGAN GUE!" serunya dengan penekanan disetiap katanya. Kini air matanya tumpah lagi..

"Vey, maaf ya kalo gue udah terlalu ngecewain lo sampe buat air mata lo terus-terusan jatoh kaya gini. Gue itu sebenernya nyaman sama lo, tapi kalo lo emang pengen udahin semuanya, yaudah gapapa. Makasih buat kebahagiaan yang udah lo kasih buat gue ya. Gue sayang lo.." ucap Iqbaal sambil beranjak pergi.

"Sayang? Segampang itu lo ngucap sayang? Baal.. Sayang itu gaada yang kaya gini.. Lo mengatasnamakan sayang cuma demi kepentingan lo sendiri. Gue ganyangka lo sejahat ini.. Lo pergi tanpa rasa bersalah sedikitpun.. Sedangkan gue disini? Gue harus menyusun kepingan hati gue yang udah terlanjur hancur berkeping-keping. Lo gapernah tau gue serapuh ini kan Baal.." katanya sambil menangis terisak.

---

Vheisya sudah mampu meredam tangisnya kini. Dia kemudian menemui Vika yang kebetulan berada disamping panggung, menunggu penampilan terakhir selesai sebelum dilakukan penutupan. Mereka tampak berbincang-bincang, namun entah apa yang sedang mereka bahas.

Tiba-tiba penampilan selesai dan Vika naik ke atas panggung meninggalkan Vheisya.

"Oke guys, seharusnya sih sehabis ini penutupan.. Tapi ternyata ada yang pengen nyumbangin satu buah lagu lagi nih guys.. Katanya sih buat someone.. Yuk kita sambut aja, ini dia.. Vheisya!!" seru Vika.

Seluruh penonton pun bertepuk tangan sambil memasang wajah heran. Terlebih lagi Flames, mereka kaget dengan Vheisya yang ternyata akan tampil mendadak tanpa memberitahu mereka.

"Oke guys, lagu ini mau aku nyanyiin KHUSUS untuk seseorang. Seseorang yang pernah ada dihidup aku, dia spesial. Entah kenapa, kesan pertama kita bertemu seketika berubah semenjak hubungan itu ada. Aku nyaman, sayang, dan merasa takut kehilangan dia. Tapi ternyata, semua ekspetasi aku terlalu tinggi untuk bisa menjelajahi bahagia yang lebih lama lagi bersamanya. Dan akhirnya, semuanya kandas begitu saja. Baik, aku akan membawakan lagu Cinta Salah dari Caitlin Halderman. It's for you, boy.." ucap Vheisya sebelum mulai bernyanyi. Dan sepanjang dia berbicara, dia memandangi mata Iqbaal dalam-dalam yang ternyata juga memandangi Vheisya dari kursi penonton. Tampaknya Iqbaal peka jika Vheisya menujukan ini untuknya.

Still Waiting (You)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang