26.) She's Back!

338 11 0
                                    

Part ini agak drama yaa, but it's oke lah, semoga kalian suka haha. Jangan lupa vomment nya!😝 Kalo udah vote, silahkan baca dengan khidmat. Kalo belum? Vote dulu kuy ah, baru baca, abis itu comment, hehe. Kritik & saran kalian sangat aku tunggu loh, terimakasyihhh❤

PERINGATAN! Semua didalamnya hanya unsur fiksi belaka. Bila terdapat kesamaan nama dan tempat, itu hanya sedikit unsur kesengajaan, namun tidak bermaksud untuk menjatuhkan yaaa😜

ווווווווווו

"Karena lo, gue jadi bisa lupa pelan-pelan sama Zidny. Lo juga udah banyak ngukir senyum dibibir gue setelah senyum gue sempet hilang gara-gara Zidny" ucap Iqbaal.

"Emang, segitu berharganya ya Zidny dimata lo? Gue cinta sama mantan gue aja ga sampe segitunya. Sebulan putus juga gue udah bisa move on" ucap Vheisya agak ketus. Jujur, Vheisya cemburu mendengarnya.

"Berharga? Ya bisa dibilang begitu.. Karena, dia adalah orang pertama yang ngajarin gue apa itu 'Cinta', sekaligus gimana rasanya 'Sakit Hati'. Gue bener-bener hancur pas ditinggal gitu aja sama dia. Bahkan sampe sekarang, tiap gue berusaha ngebenci dia, gue malah makin inget sama dia" jelas Iqbaal agak lemas.

"Dia belum bisa move on dari mantannya. Nah terus, kapan gue bisa dapet kesempatan buat jadi pacarnya coba?" Gerutu Vheisya dalam hati.

"Yaudah, gue yang bakal ajarin lo, gimana caranya lupain mantan lo itu! Dan gue bakal ngajarin lo, gimana caranya bahagia tanpa harus inget sama masa lalu lo yang suram!" Ucap Vheisya semangat. Dia benar-benar ingin membuat Iqbaal lupa sepenuhnya dengan Zidny, agar dia bisa bertahta dihati Iqbaal, haha.

"Serius lo mau bantu gue? Caranya?" Tanya Iqbaal semangat.

"Ya gue bakal bikin lo terus tersenyum tiap hari. Pokonya gue bakal bikin lo bahagia sama gue. Karena dengan lo bahagia, perlahan luka lo itu bakalan sembuh dengan sendirinya, seiring berjalannya waktu" ucap Vheisya sembari memandangi mata Iqbaal dalam-dalam.

"Oke, gue pegang omongan lo. Kalo begitu, lo harus ada terus disamping gue, dan harus terus bikin gue tersenyum sampe gue bener-bener lupa sama Zidny. Lo janji?!" Iqbaal mengacungkan jari kelingkingnya.

Awalnya, Vheisya menatap jari kelingking Iqbaal itu dengan ragu. Dia takut dia tidak sepenuhnya berhasil membuat Iqbaal lupa dengan mantannya itu. Tapi perlahan, Vheisya mulai mengaitkan jari kelingkingnya dengan jari kelingking Iqbaal sembari berucap dengan semangat dan tersenyum "Janji!" .

"Bentar deh, itu kaya... Bryan?!" Seru Vheisya. "Iya bener itu Bryan!" Serunya sekali lagi.

"Mana?" Tanya Iqbaal celingukan.

"Woy, Bryan!" Seru Vheisya memanggil Bryan yang tengah jalan bersama seorang wanita.

"Hai! Lo sama siapa disini?" Tanya Bryan. Vheisya kini tengah berdiri menghampiri Bryan, meninggalkan Iqbaal yang masih duduk ditepian jalan.

"Iqbaal, tuh dia" ucap Vheisya sembari menunjuk Iqbaal dengan dagunya.

"Nongkrong bareng yuk" ajak Vheisya begitu semangat.

"Boleh. Oh iya kenalin, ini sepupu gue, namanya Zidny. By the way, dia bukan cewek yang gue ceritain waktu itu ya" ucap Bryan dengan berbisik di akhir kalimatnya.

"Zidny? Kok namanya sama kaya mantannya Iqbaal yak? Ah, paling kebetulan.." gumam Vheisya.

"Ohaha iyaiya, yaudah yuk duduk" ajak Vheisya.

Still Waiting (You)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang