14.) Dear Diary..

430 21 0
                                    

Hari ini mungkin jadi hari yang berkesan bagi Vheisya. Entah karena apa yang dilakukannya dengan Iqbaal tadi dirumah pohon, atau karena kejujuran yang dia terima dari Iqbaal, haha.

~~~

Sesampainya dirumah, Vheisya berjalan cepat masuk kedalam kamarnya untuk segera mandi. Dia menjilati jari-jarinya yang masih tersisa lelehan ice cream saat berjalan menuju kamarnya.

Selesai mandi, Vheisya melakukan rutinitasnya seperti biasa. Seperti makan malam, mengerjakan tugas, mendengarkan musik, membaca novel, dan lainnya.

Dia tiba-tiba teringat akan buku Diary yang sempat diberikan Iqbaal sebagai hadiah first monthsarry mereka yang gagal. Dia mengambil buku diary beserta pulpennnya di laci meja belajarnya.

Kini dia berbaring dikasur dengan posisi telungkup dilengkapi dengan bantal yang menjadi sandaran dagu dan kepalanya. Dia mulai memikirkan apa yang akan ditulisnya, karena ini merupakan pertama kalinya dia menggoreskan tinta disebuah buku diary.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Dear Diary..

    Entah kenapa gue seneng banget hari ini. Apa mungkin gue bahagia karena pengakuan Iqbaal tadi kalo dia sayang sama gue? Ah, sepertinya iya haha.
    Ganyangka aja seorang cowok dingin kaya dia bisa berubah jadi seasik dan sejujur ini. Bahkan gue aja gapernah denger dia ngomong sayang sama cewek lain sebelumnya.
   Cewek mana sih yang gak seneng kalo cintanya berbalas? Gue rasa semua cewek pasti bakal ngerasain hal yang sama kaya yang lagi gue rasain sekarang. Jantung berdegup kencang, hati berbunga-bunga, pipi bersemu, nafas tidak teratur, tapi untung aja ga sampe mimisan wkwk.
    Ah, bahagia banget deh pokonya hari ini! Semoga, lain kali bisa ngulangin kejadian yang sama kaya gini lagi ya Mr.Yupi-ku.. Hehe:D
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Vheisya kini menutup buku diarynya dan memeluknya dengan erat sambil tersenyum ceria. Hmm yang lagi fallin' love..

***

Pagi ini mungkin akan jadi pagi yang  'bad' untuk Vheisya. Hari ini adalah hari pertama dimana Vheisya harus memanggil Iqbaal 'Yupi' dan harus selalu ada disampingnya.

"Pagi ketek" sapa Iqbaal kepada Vheisya yang baru datang.

Vheisya kemudian duduk dikursinya dengan wajah malas. Ini sungguh tidak adil baginya. Dia harus memanggil Iqbaal Yupi, sedangkan dia malah dipanggil ketek. Dia takut orang justru akan berpikiran bahwa Vheisya memiliki bau badan yang tidak sedap (bau ketek). Haha.

"Iya yupi" jawabnya super malas dengan sedikit senyum yang dipaksakan.

Flames yang tadinya tengah melongo memperhatikan aksi ini, seketika tertawa terbahak-bahak yang juga disusul oleh teman-teman Iqbaal.

"Gue gasalah denger? Barusan itu panggilan kesayangan kalian atau gimana hah?"  Tanya Ratu yang masih berusaha menghentikan tawanya.

"Ihh.. Dengerin dulu.." kata Vheisya yang ingin berusaha menjelaskan.

Tapi tiba-tiba, Iqbaal menyela. "Iya, itu panggilan kesayangan kita. Mantan bukan berarti harus musuhan kan?" Tanya Iqbaal sambil mengangkat alisnya beberapa kali.

"Eh amit-amit ya!" Bentak Vheisya kepada Iqbaal. "Gue itu lagi ToD sama dia, dan gue disuruh manggil dia Yupi sedangkan dia manggil gue ketek yang artinya ketus & jutek. Terus gue juga disuruh nemenin dia kemanapun dia pergi selama seminggu ini, gila gak tuh!" adu Vheisya kepada Flames.

Lagi-lagi tertawaan mereka pecah mendengar tantangan ToD dari Iqbaal. Licik sekali dia. Haha.

-
"Ketek, temenin gue ke perpus yuk? Cariin buku yang bagus buat gue baca. Gue pengen coba baca buku nih.." pinta Iqbaal kepada Vheisya setelah bel istirahat berbunyi.

Still Waiting (You)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang