Jilid 6. Ilmu Kera Terbang Cee-cit

4.4K 52 1
                                    

Bukan main mendongkolnya Tiong Hoa. Ia merasa sangat difitnah.
"Aku si orang she Lie, aku laki-laki sejati." ia berseru, "Mana dapat aku melakukan itu macam perbuatan jahat dan busuk? Kenapa kau menuduh begini rupa? Lekas kamujelaskan
tuduhan kau ini"

Cee Cit melihat sikapnya Tiong Hoa, ia mau percaya anak muda ini tidak melakukan perbuatan seperti dituduh itu, bahwa dia telah terfitnah. Maka ia lantas merangkap kedua tangannya akan memberi hormat pada si imam, sembari tertawa ia kata: "Loocianpwee, loocianpwee tentulah Boe seng im seng Loocianpwee dari tanah perbatasan?" Imam itu bersenyum, ia mengangguk perlahan.
"Benar, itulah pintoo adanya." ia menyahut "Pintoo biasa merantau maka itu pintoo
telah mendengar banyak tentang nama Cee Pangcoe yang sangat terkenal sebagai ketua Thian
Hoo Pangcu, Pintoo telah mendengar juga bahwa Pangcoe sangat menjunjung keadilan-maka itu pintoo sangat mengagumi kau."
Kwie Kian cioe bersenyum.
"Tidak berani aku menerima pujian lo-cianpwee," katanya merendah.
Imam itu lantai berpaling kepada Souw Leng Hoei, "Leng Hoei, dalam segala hal tak dapat kita mendengar satu pihak saja, ia berkata. Aku lihat Lie cie Tiong ini bukan miripnya orang jahat, maka itu baiklah kau berlaku teliti, sesudah ada kepastian baru dapat kau bertindak."
Anak muda itu agaknya jengah, dia berdiam,

Menampak sikapnya dua orang itu, yang mulai berubah, dada Tiong Hoa lega sedikit.
"Locianpwee," berkata Cee cit pula, "ijinkanlah aku bicara sedikit. Aku ini telah di celakai Hoao-thian ciang Yan Loei pada sepuluh tahun yang lampau, aku telah dipincuk dan dijebak masuk dalam perangkap yang merupakan rumah dalam tanah di sana itu. syukur aku dapat bersemedhi menurut ajaran guruku, aku dapat hidup sampai sekarang ini. Aku telah ditolongi Lie Laotee ini, yang pun telah dijebak dalam perangkap seperti aku.
Enam hari sudah dia berada di dalam kurungan baru saja barusan kami dapat keluar, oleh karena itu aku percaya Lie Laotee telah dituduh karena fitnah belaka dan si tukang fitnah yalah bangsat she Yan itu, jikalau loocianpwee tidak percaya silahkan kau masuk ke dalam liang dijebakan itu untuk memeriksa."
Sembari berkata, Cee Cit menunjuk ke liang beberapa tombak dekat mereka.

Im san le-soe suka mendengar keterangan itu, bersama Souw Leng Hoei ia pergi ke mulut liang jebakan. Lantas saja si imam menjadi gusar. "Yan Loei demikianjahat, tidak seharusnya dia dibiarkan lolos" katanya sengit.
Lie Tiong Hoa lantas menduga dari perkataan imam ini bahwa Yan Kee Po pasti telah mengalamkan penyerbuan dan kabur, karena mana tentulah sarangnya Yan Loei sudah pecah.
"soehoe," berkata Leng Hoei, yang menghampirkan si imam, "habis bagaimana keterangannya Lao san sam Eng?

Mend engar perkataan orang ini, Tiong Hoa lantas mendusin.
"Jikalau begitu, aku yang muda dapat memberi keterangan." ia lantas berkata, ia terus menuturkan halnya di rumah makan ia bertemu Yan Hong dan seterusnya selama ia berkenalan dengan anaknya Yan Loei itu.
Souw Leng Hoei mau percaya keterangan itu, lantas ia menghampirkan Tiong Hoa dengan roman likat, ia mamberi hormat untuk berkata: "Aku masih muda sekali, aku kurang pengalaman Aku minta maaf yang aku sembarang percaya perkataan orang jahat."

Lie Tiong Hoa menyingkir tak mau ia menerima hormat itu, Bahkan ia kata "tidak berani aku menerima hormatmu ini"
Dingin suaranya itu, ia masih mendongkol selain di fitnah ia telah diserang secara keterialuan
Im San le-soe tertawa, dia lantas berkata: "Sudah lama pintoo mengundurkan diri. karena gara-gara Ngo-sek Kim-bo ini, terpaksa aku mesti muncul pula dalam dunia Kang ouw, Ngo-sek Kim-bo terjatuh didalam tangannya Yan Loei, itulah berbahaya, Kalau dia bekerja sama kaum sesat dan dengan segera itu ia membuat pedang mustika, sungguh hebat ancaman buat dibela kang hari."

Ia bersenyum, lalu dia menambahkan: "Cee Pangcu, sekarang ini kau hendak pergi ke mana?"
Cee cit tertawa tak wajar, ia rupanya menahan kegusarannya.
"Sepuloh tahun aku terpenjarakan, sepuluh tahun aku tersiksa dalam neraka dunia." menyahut ketua Coan Pang, "Maka itu, setelah sekarang aku berhasil melihat pula langit dan matahari, tak dapat aku melupakan kejahatannya bangsat she Yan itu. Loocian^wee, suka aku turut kau pergi mencari rtia, tapi di dalam Partaiku mesti telah terbit urusan oleh karenanya perlu aku pulang lebih dahulu untuk melihat dan mengurusnya, setelah itu barulah dapat aku pergi merantau."

Bujukan Gambar Lukisan - Wu Lin Qiao ZiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang