Jilid 10 : Cee-cit membersihkan Thian Hong Pang

4.2K 49 1
                                    

Lin Tiang Keng dan Lo Siauw Hong sangat tertarik hatinya.
Tiauw Hong bercerita sambil memandang orang-orang dihadapannya, ia mendapat kenyataan Lie Tiong Hoa seperti memikirkan sesuatu, ia heran, ia melanjuti keterangannya. "Setelah dunia Kang-ouw menjadi gempar, lantas banyak orang Rimba persilatan yang datang ke kota raja, untuk dapat mencuri cangkir mustika itu. Diluar dugaan orang, kemudian cangkir itu dapat dicuri oleh sam Cioe Ya-Cee Tam Siauw Go serta tiga penjahat dari Kam-liang, yang disebut Kam-liang sam-to. Orang-orang polisi menjadi repot dan lantas bekerja untuk mencari kawanan pencuri iin, lantas terjadi hal yang menggemparkan. Di jalan umum didekat Khopie-uan telah didapatkan mayatnya Kang Lam sam To dan Tam Siauw Go. Tam Siauw Go itu kecuali julukannya sao Cioe Ya-cee, "Memedi Bertangan Tiga, dikenal juga sebagai Tan-Lam it Kwie, yaitu Hantu tunggal dari In-lam selatan. Menurut pemeriksaan, mereka terbinasakan senjata rahasia yang beracun. Cangkir coei in Pwee itu tak kedapatan pada tubuh mereka itu dan sampai sekarang sia-sia saja orang mencarinya."

"Apakah orang Rimba persilatan juga tidak mengetahui siapa perampas cangkir itu" Tiang Keng tanya, "Bukankah senjata rahasia itu bisa digunakan sebagai perantara untuk mengetahui pemiliknya?"
Tiauw Hong mengawasi, ia bersenyum "Perampas itu pastilah telah memikirkannya." ia kata, "Mana dia mau menggunai senjata rahasia miliknya sendiri?" Mukanya Tiang Keng merah karena jengah inilah ia tidak pikir. "Benda kedua itu yalah kitab ilmu silat" Cian Tiauw Hong melanjuti ceritanya.
"Apa sebenarnya kitab silat itu, orang tidak ada yang tahu, tak tahu juga namanya, orang melainkan ramai memperbincangkannya. orang cuma tahu," ia menambahkan, "siapa dapat kitab itu dan berhasil memahamkan-nya, dia bakal menjadi jago nomor satu. Katanya kitab itu telah di dapatkan Kwie Lam Ciauw, dan dia menyimpannya sudah lima tahun, pada dua tahun yang lalu, see-boen Boe Wie mendapat tahu hal itu, Boe Wie lantas minta untuk mempelajarinya bersama tapi ditolak Kwie Lam Ciauw, Karena ini maka see- boen Boe Wie menjadi berubah pikirannya..."

Tiang Keng dan Siauw Hong heran, "Kalau Kwie Lam Ciauw telah mendapat kitab ilmu silat itu selama lima tahun," kata si orang she Lo, yang mengerutkan alisnya, "Pasti ia sudah berhasil mempelajari itu dan pasti ia dapat melawan see-boen Boe Wie, akan tetapi kenyataannya ia selalu mengalah, inilah heran-.."
"Bicara memang mudah" kata Tiauw Hong dingin- "Kitab itu luar biasa isinya, sulit untuk dibaca mengerti, Ketika Kwie Lam Ciauw memilih pelajaran yang gampang-gampang saja, ia merasa dadanya sesak. tenaganya menjadi hilang, maka itu untuk mempelajarinya, ia membutuhkan cangkir coei in Pwee dari Kothen itu. oleh karena ini ia telah menugaskan secara rahasia kepada anaknya untuk mencari cangkir mustika itu, See-boen Boe Wie juga mengirim orang-orangnya mencari dengan berpencaran demikian maka selama yang belakangan ini Kwie in chung menjadi terancam bahaya." Tiauw Hong tertawa meringis, agaknya dia bersusah hati.
"Aku mengetahui terlalu banyak." dia menambahkan perlahan, "maka itu dua-dua Kwie Lam Ciauw dan See-boen Boe Wie berniat menyingkirkan aku..."

Tiong Hoa tetap berdiam dengan matanya terus mengawasi air pengempang, melainkan telinganya mendengari dengan perhatian Lagi-lagi ia mendapat kenyataan dari sulit dan berbahaya penghidupan dalam dunia Kang ouw dimana segala apa sukar diterka, tanpa merasa, ia menghela napas, tengah ia hendak mengangkat kepala, buat melihat keatas, mendadak matanya melihat sesuatu, hingga ia tercengang. itulah pemandangan dimuka air, yang berombak sebentar, lalu menjadi tenang pula tapi dimuka air itu tampak bayangan muka orang.

Disamping empang itu ada sebuah pohon yanglioe yang daunnya lebat, pohon itu bergoyang tertiup angin, waktu cabang dan daun nya bergerak, hingga seperti tersingkap^ di belakang daun lebat itu terlihat seraut maka. Semua itu terbayang nyata di permukaan air, Tiong Hoa melihat itu, ia tercengang sebentar lantas ia tertawa dan kata: "Aku pun baru saja mendapatkan suatu barang yang luar biasa, saudara bertiga baiklah menunggu sebentar, nanti aku pergi ambil, Barang itu tak kalah berharganya dengan ketiga mustika yang menghebohkan kaum rimba persilatan itu."
Habis berkata anak muda ini lantas masuki kedalam, tapi tak lama ia pergi, mendadak terdengar tertawanya yang nyaring di atas genting rumah di susul dengan jeritan keras yang menyayatkan hati.
Tiang Keng bertiga Siauw-Hong dan Tiauw Hong terkejut, Lantas mereka melihat dengan melayang turunnya Tiong Hoa.

Bujukan Gambar Lukisan - Wu Lin Qiao ZiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang