Jilid 29 : Mendapatkan lukisan Yu san goat eng

3K 40 1
                                    

Ketika itu Tiong Hoa sudah mengeluarkan kotaknya. Hanya setelah bersangsi sejenak, ia meletaki itu diatas rumput didekat kakinya. la kata sambil tertawa: "Aku yang rendah takut nanti terembet- rembet" lalu dengan memutar tubuhnya ia mengangkat tubuh Sin Kong Tay, buat diajak berloncat bersama, menyingkir sampai sepuluh tombak lebih. Begitu ia menoleh ke belakang.
Orang tua itu tidak- menghiraukan sepak terjang si anak muda rupanya ia percaya keterangan orang dan membiarkan orang menyingkirjauh-jauh. Ia bertindak menghampirkan, terus ia membungkuk seraya mengulur sebelah tangannya. Tapi justeru ia membungkuk itu, enam orangnya Liap Hong segera maju mengurungnya.

Liap Hong sendiri lantas tertawa nyaring dan kata: "jikalau kau tahu diri, tuan lekas kau lemparkan kotak itu pada aku si orang she Liap." orang tua itu juga tertawa.
Nyatalah mereka sama lihaynya dalam hal main pintar-pintaran-
"Liap Hong, aku tahu kau tentunya telah mengenali siapa aku" kata dia. "Baik kau ketahui aku si orang tua, dalam hal akal muslihat, aku tak ada dibawahan kau. Kau lihat sebentar siapapun yang berada disini dia tak bakal lolos dari racun asap Ciang-lok Bie-hio Lebih-lebih kau, kau bakal menerimanya terlebih parah, dalam tempo sekejap tubuhmu bakal berubah menjadi darah, tubuhmu bakal ludas hingga tinggal tulang tulangnya saja. Tanpa obat buatanku sendiri, tidak ada satu juga dari kamu yang bakal lolos."

Sendirinya Liap Hong menggigil. Tapi ia menenangkan diri. Kata dia dingin- "Coh Lao Koay kau kira apa? Mana dapat aku diabui kau." Mendengar orang itu disebut Coh Lao Koay, Tiong Hoa terkejut.
"Celaka. Sin Loosoe" kata ia. "Mungkin loosoe juga sudah terkena racunnya yang sangat berbisa itu..." Coh Lao Koay tertawa mengejek.
"Barusan bangkai kutuku ini, itulah surat keputusan kematian kamu" kata dia. "Maka kamu tahulah diri Sekarang ini siapa hadir disini, dia tak dapat bergerak secara sembarangan, jikalau nanti kamu mati, jangan kamu bersalahkan tidak sudi menolongmu"
Hebat ancaman itu, selainnya Liap Hong sendiri, semua orang gentar hatinya.

Habis berkata itu. Coh Lao Koay mengangkat kotak, untuk dibuka dengan perlahan-lahan. Segera ia mendapatkan sinar hijau yang berkeredepan tajam menyerang matanya, hingga matanya menjadi silau, hingga tak dapat ia melihat tegas apa isinya kotak itu. Ia merasakan matanya nyeri sekali.
Tanpa tertahan lagi, ia mundur seraya berkaok. "Aduh," terus tubuhnya roboh terjengkang, lalu berkoseran, terus berdiam. Karena nyawanya sudah lantas terbang. Apa yang hebat yalah keluarnya darah dari semua liang ditubuhnya, seperti mata hidung, mulut dan telinga

Liap Hong kaget, hingga mukanya menjadi pucat, tubuhnya terus terhuyung-huyung. seketika itu juga ia merasa tenaganya habis, matanya kabur, kepalanya pusing. sebisanya ia kata kepada enam orangnya yang bersenjatakan roda matahari itu: "Lekas geledah tubuh Coh Lao Koay. dia membekal obatnya atau tidak Lekas serahkan padaku"
Keenam orang itu juga merasakan kepala mereka pusing dan mata mereka berkunang kunang, walaupun begitu mereka mentaati perintah, mereka lompat kepada mayat Coh Lao Koay. Baru saja mereka lompat itu. mereka masing-masing mengasi dengar suara napas tertahan, tempo kaki mereka menginjak tanah, tubuh mereka terhuyung, untuk akhirnya roboh terkulai ditanah.

Semua orang sesat menjadi heran, tetapi mereka pada lari menghampirkan mayatnya Coh Lao Kony, lantas mereka yang sampai paling dulu roboh seperti enam orang itu. Kaki mereka mendadak lemas hingga mereka tak dapat berdiri terus.
Tiong Hoa dan Sin Kong Tay tidak lari menghampirkan, mereka juga merasakan tubuh mereka kaku dan tak bertenaga. Tentu sekali mereka kaget, sekali hingga mereka mengawasi satu pada lain dengan mendelong.

Tepat itu waktu dari kejauhan terlihat berlari-lari datangnya beberapa bayangan-Ketika mereka itu sudah datang dekat, dengan bantuan sinar rembulan dikenali merekalah Hoat Hoei Siang-jin bersama Pauw Liok It, seorang imam. Ho Cin Coe dan Cek In Nio dan lainnya.
In Nio melihat tubuh Tiong Hoa dan Sin- Kong Tay limbung, dia lantas berseru: " Lekas Pouw Cianpwee Lekas kasi mereka makan obat Cie Leng Tan"
Cit Chee Cioe Pouw Liok It lantas mengeluarkan obatnya yang berwarna merah tua. separuh merampas, In Nio mengambil dua butir, segera ia meicmpat kepada Tiong Hoa, untuk menyuapi, setelah mana yang satunya ia kasi makan kepada Sin Kong tay kemudian dari pinggangnya ia meloloskan buli-bulinya buat menggelogoki isinya ke-mulut tunangannya.

Bujukan Gambar Lukisan - Wu Lin Qiao ZiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang