Ninth

135 15 5
                                    

Bell masuk kelas berbunyi, setelah dua puluh menit istirahat.

"Yahh udah bel masuk, yaudah kita kekelas aja do" ucap Vandra seraya merapikan buku yang ada dimeja.

"Iya" sahut Aldo yang juga ikut merapikan buku yang dipinjam Vandra.

"Bu, Vandra minjam buku ini" ucap Vandra kepada Ibu Perpus.

"Catat di buku ini" sahut Ibu perpus seraya menunjuk buku pinjaman.

Vandra kemudian menuliskan apa yang harus ditulis dibuku itu untuk meminjam buku.

Vandra dan Aldo berjalan kembali ke kelas mereka. Dan tepat berselisih dengan Devan beserta teman geng nya.

Dari sekolahnya yang dulu, Vandra memang selalu dipertemukan oleh para yang "punya sekolah" atau dalam artian. Yaaa memegang jabatan penguasa paling tinggi diantara murid lainnya.

Jadi, menanggapi Devan dan teman-teman gengnya menurutnya sudah sangat biasa. Ia tidak perlu terlalu memusuhi atau terlalu mengagumi. Dan jika mereka sudah melampaui batas, Vandra sendiri juga tidak akan tinggal diam.

"Mereka siapa Van?" Tanya Aldo yang juga melihat para senior itu berjalan dikoridor dengan pesonanya masing-masing.

"Biasa.. senior sekolah. Emang setiap sekolah harus ada senioritas gitu ya? Disekolah dulu juga ada Reno and the geng. Sekarang, mereka" sahut Vandra nada nya menandakan tak suka

"Tergantung orangnya juga sih. Sama lingkungan juga" jawab Aldo

"Tapi kalo gue sih ya males banget senioritas gitu. Jaman udah modern, udah ngga jaman lagi kayak gitu" tambah Aldo lagi

Vandra mengangguk "setuju"

"Jadi gimana? Masih, ngga ikut upacara? Ada ngga yang bantuin lo biar ngga ketahuan kaya gue bantuin lo dulu hahaa" Tanya Aldo mengingat kebiasaan Vandra.

"Mau jawaban jujur apa bohong?" Vandra balik bertanya dengan memberikan dua pilihan.

"Jujur lah"

"Lo pasti bakal kaget" ujarnya dengan yakin.

Aldo mengernyitkan dahinya "kenapa mesti kaget?"

"Gue.... ikut Paskibra" jawab Vandra

Aldo terkekeh geli mendengar penuturan Vandra barusan "Gue mau jawaban jujur Van bukan bohong"

"Nah ini nih. Yaa itu emang jawaban jujur Aldo Mahesaaa" celetuk Vandra.

"Hahh serius? Kok bisa?" Tanya Aldo tak percaya.

"Ngga percaya kan? Sama gue juga" balas Vandra.

"Vandraa gue serius"

"Ngga ngerti juga gue do. Itu hukuman buat gue dari guru BK. Aneh kan? Emang" jelas Vandra.

"Asik dong ikut Paskib. Gimana rasanya?" Tanya Aldo yang sudah mulai percaya.

"Nothing special" jawabnya

"Siswa lain ngga ada yang iri lo masuk paskib gitu aja?" Tanya Aldo lagi.

"Entah" Vandra mengangkat kedua bahunya, mengisyaratkan bahwa ia tidak tahu apa yang akan terjadi nantinya.

"Apapun yang terjadi nanti Van. Lo harus kuat mental. Buktiin ke mereka kalo lo emang pantes dapat itu. You deserve it" ucap Aldo memberi semangat kepada teman lamanya itu.

"Gelaaa Aldo Mahesa sekarang dah tasmiyahan jadi Aldo Teguh nih" goda Vandra

"Rese lo! Gue lagi serius juga"

"Yayayayayaa"

***

Bel masuk memang sudah berbunyi sepuluh menit yang lalu. Namun Pak Apri yang mengajar bahasa inggris dikelas XII IPS 2 belum saja datang.

Vandra mengucap syukur karena ia yang terlambat masuk kelas setelah dari perpus tadi.

"Gimana? Udah selesai ngga?" Tanya Zoyha kepada Vandra yang baru saja duduk dibangkunya.

"Belum selesai gue tulis semua sih. Cuman ini udah ada semua dibuku ini" sahut Vandra seraya menyerahkan buku itu.

"Wihh pinter juga temen gue ini" ucap Zoyha kagum sambil membuka buku yang dibawa Vandra barusan.

"Tau nggak"

"Enggak" sahut Zoyha sambil membuka lembar demi lembar buku Geografi.

"Gue belom selesei ngomong, ternyata zooooyy yang murid baru itu temen gue satu sekolah dibandung kemaren. Pas banget sebelum gue pindah kesini" cerocos Vandra.

"Hah? Serius lo?"

Vandra mengangguk ringan "iya"
"Tadi ketemu diperpus. Dia yang bantu gue ngerjain ini. Anaknya pinter" tambah Vandra lagi.

"Ganteng ngga orangnya ra?" Zoyha sudah mulai kepo

"Lumayan sihh"

"Kenalin ke gue dong" pinta Zoyha seperti orang yang sangat memohon.

"Diiihhh ngapain" tolak Vandra

"Ah elo ngga seru" celetuk Zoyha kesal dengan Vandra

"Kenalan sendiri ajaa lewat ig gitu lo follow followan. Anaknya ngga sombong, paling lo follow langsung di follback" jelas Vandra

"Beneran?"

"Iyaaa"

"Apa nama instagramnya?"

"Cari difollowing gue"

Pak Apri yang sudah ditunggu oleh semua murid dikelas XI IPS 2 pun akhirnya datang. Guru yang jadi idola para murid. Pembawaan beliau yang santai namun penuh wibawa. Beliau sudah lama tinggal di texas, jadi keahlian beliau dalam bidang bahasa inggris memang sudah tidak bisa diragukan lagi. Ditambah lagi beliau sering membawa film film barat yang seru dan satu kelas menonton dengan syarat tidak memakai subtitle, kemudian diceritakan didepan kelas dengan menggunakan bahasa inggris pula.

Vandra dan Zoyha merapikan meja mereka yang tadinya penuh dengan buku

Semua murid tampak antusias, berharap film yang dibawakan Pak Apri kali ini benar benar menyenangkan.

"Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh" salam Pak Apri saat baru saja memasuki kelas.

"Waalaikumussalam warrahmatullahi wabarakatuh" jawab seluruh murid dikelas.

"Oke hari ini materi kita tentang spoof ya. Ada yang belum tau apa itu spoof?" Tanya Pak Apri

"Ngga adaaa" koor semua murid.

"Berarti kalo gitu langsung aja kita putar video pendek ini. Kalo ketawa berarti kalian ngerti. Tapi jangan juga pura pura ketawa, entar dikira kenapa kenapa sama temennya" canda Pak Apri yang juga dibalas dengan tertawa oleh seisi kelas.

***

Hai CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang