Sixteenth

62 13 3
                                    

Seperti biasa, Devan dan ketiga temannya Reihan, Angga, dan Marcel selalu duduk dikantin paling ujung.

"Kalian mau makan apa biar sekalian?" Tanya Angga menawarkan ketiga temannya itu.

"Gue bakso sama es jeruk deh" sahut Reihan.

"Gue batagor sama es teh manis" tambah Marcel.

"Elo apa Dev?" Tanya Angga karena sedari tadi tidak ada jawaban dari Devan.

"Gue enggak" sahutnya kemudian mengeluarkan sandwich dari kotak bekal yang ia bawa dari kelas tadi.

"Widiiihh tumben banget bawa bekal, siapa yang ngasih? Cewek-cewek Devanistic lo itu?" Reihan berteriak nyaring setelah melihat Devan membawa kotak bekal dengan isi sandwich.

"Berisik" gumam Devan kemudian melanjutkan menyantap bekal itu.

"Bagi dong Dev" Marcel yang sedang kelaparan seperti orang tidak makan setahun itu ingin mengambil sandwich yang sedang nikmat disantap sahabatnya itu.

"Enak ajaaaa bawa sendiri dong. Atau enggak tuh minta bikinin fani kesayangan lo itu" Devan menepis tangan Marcel yang sudah siap merebut sandwich miliknya.

"Mana mungkin Fani mau bikinin Marcel bekal, kan yang bucin Marcel hahahaha" ejek Angga yang disahut gelak tawa oleh yang lainnya.

"Tumben lo mau makan yang dikasih cewek-cewek alay lo itu Dev, biasanya malah lo bagiin ke kita. Lah ini, Marcel minta aja lo ngga kasih" celetuk Reihan yang sedari tadi memperhatikan tingkah temannya itu.

"Enak" tampaknya Devan sangat menikmati sandwich itu.

"Gue curiga, lo punya pacar? Kok ngga bilang bilang sih? Mereka anak fanbase lo itu?" Pertanyaan bertubi-tubi keluar dari Marcel si perut kosong nyaring bunyinya.

"Siapa namanya Dev?" Tambah Angga.

"Gak lah" Devan tidak terima atas tuduhan teman-temannya itu.

"Atau Gladys?" Reihan juga berusaha menebak.

Devan meletakkan sisa sandwich itu.

"Ilang selera makan gue" tambahnya.

"Yeyy" sahut Marcel kemudian mengambil sisa sandwich itu.

"Yaelahh baperan banget sih lo" celetuk Reihan.

"Muak aja gitu gue cuma denger namanya doang" sahut Devan kemudian menegak air mineral miliknya.

"Seriusan gue kepo banget deh ini Dev. Ini bekal dari siapa sih?" Tanya Angga yang sudah sangat ingin tahu karena kebiasaan temannya itu selalu makan bubur dikantin ujung tempat tongkrongan mereka.

"Aaaa gue tau.. jangan jangan ini dikasih sama yang heboh dibicaraain tadi pagi gegara berangkat sama lo. Iyakan?" Kali ini tebakan Marcel benar, ternyata dengan melahap sisa sandwich yang sedari tadi diinginkannya, otaknya mampu bekerja "Gilasih keren banget gue" tambahnya lagi.

"Serius Dev?" Tanya Reihan.

"Kok jadi emak emak rumpi banget sih lo semua" celetuk Devan tanpa menjawab tebakan dari teman-temannya itu.

"Ahhh ngga seru" celetuk Reihan.

"Marceeeeelllll" teriak seorang yang suaranya sudah familiar ditelinga mereka berempat.

"Tuhh majikan cinta lo" ejek Reihan sambil terkekeh.

Fani datang menghampiri Marcel yang baru saja asik memainkan game diponselnya.

Hai CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang