"lo tadi pingsan Van?" Rere yang baru datang bersama Dhea dari perkumpulan anggota eskul duduk dikursi mereka yang ada didepan Vandra.
"tumbang gue ngga tahan panas banget tadi, kayaknya kalo gue sarapan tahan aja sih sampe dua jam dijemur"
"kayaknya kalo lo ikut upacara ngga bakal dijemur deh, yakan" balas Rere.
"loh kok jadi nyalahin gue" Vandra tidak terima, ia pikir teman temannya bakal mengasihaninya karena pingsan akibat diberi hukuman yang beda sendiri dari murid lainnya.
"tobat tobat deh lo van, ikut upacara aja deh senin depan biar ngga jadi buronan Pak Ferdy terus" Zoyha menepuk ringan pundak Vandra.
"ehh gue kayak gini gegara bangun kesiangan yaa, coba aja gue ngga telat"
"coba aja lo ngga telat, lo bisa sembunyi lagi kaya biasanya" timpal Rere lagi.
"yes thats right hehe" Vandra membenarkan ucapan Rere.
"ohiya, tadi apa kata Pak Ferdy?" tanya Zoyha setelah ingat bahwa ia dipanggil keruangan beliau.
Vandra menaikan bahunya "besok sore jam tiga nanti disuruh kesini lagi, ngga tau deh ngapain"
"ohya? gue besok ada eskul tari juga, mau bareng ?" ajak Dhea yang juga ada eskul tari sore nanti.
"emmmmm bolehh boleh bisa de"
***
Bell istirahat kedua berbunyi, Vandra dan Zoyha bergegas menuju kantin sekalian menjemput 2 sahabatnya itu di kelas sebelah untuk ke kantin bersama.
"lo semua pesen apa?" tanya Vandra sesampainya duduk dikantin.
"gue nanti aja air mineral botolan ambil sendiri di kulkas" sahut Dhea, sebagai seorang penari ia harus selalu berpenampilan menarik. tidak ia biarkan sedikitpun jarum timbangan geser kekanan.
"gue siomay deh minumnya es teh manis" sahut Zoyha.
"gue juga samain sama Zoyha aja van" tambah Rere.
"oke gue pesenin dulu" Vandra lalu beranjak dari bangku mereka dan menuju stand yang ada dikantin, stand Pak Ahmad langganan mereka.
"Pa, siomay dua, es teh manisnya dua, es jeruk satu sama nasi goreng satu.." Vandra menyebutkan pesanannya.
"siomay dua, es teh manisnya dua, es jeruk satu, nasi goreng satu" Pak Ahmad mengulangi pesanan yang disebutkan Vandra tadi memastikan bahwa sudah benar.
"iya pak, aku tunggu dimeja ya pak"
"siappp neng"
Langkah Vandra terhenti saat gerombolan cowok senior kelas dua belas yang sudah dikenal seantero sekolah itu datang. Para aset SMA Erlangga-kata orang orang sih.
Mereka memang terkenal hanya ada dikantin pada saat jam istirahat kedua saja. Karena dari mereka sering sibuk saat jam istirahat pertama barang untuk pertemuan anggota eskul.
Selama tiga bulan bersekolah di SMA Erlangga, sudah cukup bagi Vandra untuk menghapal nama dan wajah dari mereka berlima. Bukan menghafal sih, ia ingat karena sering melihat mereka berlima lewat atau bahkan jadi perbincangan teman-teman dikelasnya.
Vandra mendelik, melihat salah seorang dari gerombolan itu. Seperti tidak asing, ia baru menyadari bahwa yang ia lihat di toilet kelas dua belas tadi salah satu dari mereka berlima.
Dengan perawakan tinggi yang hampir sama juga wajah yang termasuk dalam kriteria enak dipandang. Mereka berlima, para aset sekolah sudah pasti jadi sorotan jika berjalan kemanapun.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hai Cinta
Novela JuvenilVandra Marissa seorang siswi yang tidak pernah mengikuti upacara bendera dan apapun yang berbau kenegaraan. Devan Putra Airizhan seorang siswa anggota Paskibraka, dengan circle pertemanan yang menjadi panutan satu sekolah. Selaku guru BK disekolah...