Twelfth

85 12 1
                                    

Vandra merebahkan tubuhnya dikasur kamarnya. Kemudian memejamkan matanya, berusaha untuk tidur. Hari ini benar benar hari yang penuh drama menurutnya. Hampir jatuh dari kursi diperpus, bertemu dengan Aldo teman lamanya, ban bocor karena banyak paku payung, dibonceng Devan, dan terjebak dirumah Pak Ferdy.

Entah apa lagi kejadian kejadian diluar dugaan berikutnya.

Ia melirik jam dinding kamarnya.

17.56

Mamah masih belum pulang.

***

Ponsel Vandra bergetar tanda pesan masuk.

Aldooo
Van gw mau ikut eskul nih. Kira kira eskul apa ya yang seru?

Vandra Marissa
Futsal kali :v

Aldooo
Ngga ah males

Vandra Marissa
Basket?

Aldooo
Ngga juga

Vandra Marissa
Lah terus?

Aldooo
Paskib aja awokawokkwkwk

Vandra Marissa
Rese lo

Aldooo
Hahaa canda, serius amat. Ohiya anak paskib harus ada wibawanya gt ya wakakaka.

Vandra Marissa
Besok gw tampol lo

Aldooo
Tsadess
Eh tapi beneran gue ngga mau basket sama futsal. Itu selingan gue olahraga aja.

Vandra Marissa
Apa ya? Emmm pmr? Fpm?

Aldooo
Paan fpm

Vandra Marissa
Forum Perduli Masyarakat, kayak bantu² masyarakat gt laahh kl ada bencana dll. Terus bikin proker, kayaknya pas deh buat lo yang jiwa² organisasi gt.

Aldooo
Serius lo? Msh bisa nggk gw ikut

Vandra Marissa
Ntar deh gw tnya temen gw dlu

Aldooo
Asiaap

***

"Caa makan" panggil Mamah dari ruang makan.

Namun tidak ada jawaban dari kamar

Mamah yang baru saja datang dari kantor dengan membawakan beberapa makanan itupun, segera menghampiri kamar putrinya.

Vandra dengan pulasnya tertidur diatas hamparan sajadah dengan masih menggunakan mukena. Rupanya ia tertidur setelah melaksanakan sholat maghrib.


Mamah tersenyum ringan.

"Caa eii bangun nak, makan malam dulu. Mamah bawain nasi goreng deket kantor kesukaan kamu" ucap Mamah sambil menepuk ringan bahu putrinya.

Hai CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang