"Kok dipanggil Ica?" Devan memulai pembicaraan dimotor dengan pertanyaan yang sedari tadi membuatnya penasaran.
"Nama kecil, kan namanya Vandra Marissa. Dulu sukanya dipanggil risa, tapi cadel. Makanya ica" Vandra menjelaskan asal usul nama panggilan Ica yang sudah lengket dengan dirinya.
"Kenapa sekarang dipanggil Vandra? Ngga ica aja?" Tanya Devan lagi.
"Enggak lah, Ica cukup jadi nama kecil. Sekarang udah dewasa biar Vandra aja" sahut Vandra yang sesekali dilirik oleh Devan melalui kaca spion motornya.
Devan mengangguk mengerti.
Setelah kurang lebih sepuluh menit mereka menyaksikan kepadatan dijalan raya, akhirnya mereka sudah sampai di sekolah.
Seperti hari kemarin, saat Vandra dan Devan pulang berdua. Kali ini mereka sampai disekolah pun penuh dengan sorotan hampir semua orang.
Vandra benar-benar heran, apa kehadirannya dengan Devan sangat membawa bencana bagi mereka yang menatap sinis ke arahnya.
Ia bingung, kenapa sebegitunya orang-orang bersikap kepadanya. Padahal menganggu hidup orang lain saja Vandra tidak pernah.
Mereka melepaskan helm, seperti biasa Vandra merapikan tatanan rambutnya yang sedikit rusak karena memakai helm tadi.
"Yaudah ayo kekelas" ajak Devan setelah turun dari motor dan melepaskan helmnya.
"Eee lo duluan aja, biar gue sendiri aja. Ngga enak diliatin orang" tolak Vandra.
Devan terkekeh "iyaudah terserah, gue duluan kekelas"
Kemudian Devan meninggalkan Vandra yang berdiri disamping motornya diparkiran.
Vandra berjalan menuju kelasnya sendirian, tanpa ditemani Devan yang sedari tadi sudah menuju kelasnya.
Tampaknya sorotan sinis dari orang-orang belum saja selesai hingga Vandra benar-benar sudah sampai dikelasnya.
Para biang rumpi sudah siap melakukan aksinya dan topik hari ini yaitu menggosip.
"Van lo kemaren pulang bareng Kak Devan? Terus tadi lo berangkat sama dia?" Tanya Elmira ketika Vandra baru saja masuk kelas.
Langkah Vandra terhenti, terjawab sudah kenapa sedari tadi orang-orang menatap sinis ke arahnya. Tapi, kenapa sebegitunya? Memang Devan siapa?
Vandra mengangguk ringan dengan wajah bingung "kenapa sih emangnya? Dari tadi gue datang udah diliatin orang"
"Lo ngga tau apa, gimana the power of Devanistic?" Tanya Nasma antusias dengan logat jakselnya.
"Devanistic?" Vandra mengernyitkan dahi, masih bingung.
"Fanbasenya Devan, yang dimasukin sama Kiki Lili" Salsa menambahi.
"Ahhhh iya iya" Vandra mengangguk mengingat baru saja kemarin Kiki dan Lili mengatakan bahwa mereka masuk fanbase Devanistic.
"Lo kok bisa bareng Kak Devan sih Van" Kiki dan Lili yang baru saja datang dengan ekspresi wajah seperti orang yang sudah dikhianati oleh sahabatnya.
Vandra kikuk, ia sendiri juga tidak tahu harus memberikan alasan apa.
"Kalian ngga liat? Kemaren ban motornya Vandra bocor terus Kak Devan yang bantuin karena ngga ada yang mau bantuin. Daaan karena gue tau rumah mereka searah jadi gue yang minta Kak Devan buat ngantar. Dan hari ini motor Vandra mogok lagi" Zoyha yang baru datang langsung memberikan penjelasan asal-asalan guna menyudahi gosip pagi ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hai Cinta
Teen FictionVandra Marissa seorang siswi yang tidak pernah mengikuti upacara bendera dan apapun yang berbau kenegaraan. Devan Putra Airizhan seorang siswa anggota Paskibraka, dengan circle pertemanan yang menjadi panutan satu sekolah. Selaku guru BK disekolah...