Twenty-four

8 0 0
                                    

Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh semuanya
Huhuuu maapkan karena Vandra dan Devan baru saja menyapa kalian di Hai Cinta ini setelah sekian lama.
Maapkan daku yang bukannya menyelesaikan Hai Cinta malah bikin story baru hehee.
Terimakasih untuk kalian yang mau nunggu atau bahkan sudah lupa dengan ini😆

Kali ini aku bakal lanjutin little by little hehe terus aku selingin juga lanjut Heart to hurt. Semoga bisa selesai yaaa biar aku juga lega cerita aku bisa selesai dan dibaca oleh semuanya.

Happy Reading ya semuanya🥰♥️

Seperti biasaaa don't forget for Vomment♥️

"Paskibra Jadi Bahan Hukuman"

"Anggota Paskibra Abal-abal"

"Suap atau Ancaman?"

"Vandra si anak Kebelet Teenar"

"Hukuman macam apa?"

"Semua juga mau dihukum!"

"Hukuman atau Hadiah?"

"Si Murid Baru tukang sogok"

"Vandra mencari sensasi"

"Paskibra sambil Pacaran"

"Kurng ajr!!!!" ucap seseorang yang sudah familiar ditelinga Vandra, Vandra menoleh ke sumber suara. Terlihat Devan sedang berjalan cepat dengan tangan yang mengepal kemudian menghampiri artikel Vandra terpampang

Brakk!! Brakkk!!

Devan mengambil semua artikel tentang Vandra itu

"Masih disini, gue bakal aduin ke Pak Ferdy" tegur Devan yang sudah jengkel kepada siswi siswi yang ramai menjadikannya dengan Shania sebagai bahan gosip.

Gerombolan siswi yang tadinya ramai di depan Mading pun segera bubar. Tersisa hanya Vandra dan Devan disana.

Vandra masih berdiri didepan mading dan tidak percaya atas artikel artikel buruk tentangnya itu.

Kemudian ia mengusap kedua mata yang mulai basah karena air mata yang sudah penuh dipelupuk matanya.

Ia tersenyum hambar kepada Devan.

"Nggapapa ngga usah diributin. Palingan ini cuma sebentar" ucap Shania kemudian ia berjalan meninggalkan Devan didepan Mading.

"Ngga bisa didiemin Van, ini udah keterlaluan" Devan menghampiri Vandra dan menyesuaikan langkahnya.

"Sebentar lagi mungkin gue bakal pindah dari sini. Urusan kayak gini udah biasa" sahut Vandra berusaha tenang walaupun pikiran dan hatinya sedang sangat tidak baik.

"Jangan nyerah gitu dong Van. Kita selesein semuanya sama-sama. Gue bakal bantuin lo" Devan masih berusaha membujuk Vandra.

Vandra menggeleng ringan kemudian berjalan meninggalkan Devan

"Vandraa" panggil Devan kemudian menarik lembut lengan kanan Vandra

Vandra menoleh ke arah Devan kemudian melepaskan genggaman yang melingkari lengannya.

Hai CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang