Chapter 4

8.5K 1K 130
                                    

°°

“Rose.” Yeri menelan ludahnya saat mengetahui siapa yang telah memanggilnya. Ia melirik Jungkook yang ternyata sama terkejutnya seperti dirinya.

“SINI LO!” Perintah Rose dengan murka.

Yeri yang tertangkap basah, sungguh tidak tau harus berbuat apa. Ia mengenggam tangan Jungkook, merasa takut pada Rose yang terlihat sangat marah padanya.

“CEPAT!”

Yeri mengigit bibir bawahnya dengan kuat. Ia takut, sangat takut. Terlihat sangat jelas diwajahnya bahwa ia benar-benar takut.

Jungkook melepas genggaman mereka dan menatap Yeri dalam. “Datangin aja gak papa, gue ada dibelakang lo,” ucapan itu keluar bersamaan dengan senyum Jungkook yang membuat Yeri, mau tidak mau ia mengikuti perkataan lelaki itu.

Yeri melangkah pelan, sangat pelan hingga membuat Rose geram.

“CEPAT YERI!”

Langkah Yeri melebar seiring dengan teriakan Rose. Ketika dirinya telah berdiri di depan Rose. Gadis yang mempergoki dirinya itu menatapnya dengan tajam, bersedekap di depannya.

“Lo ngapain berduaan sama dia?” saat mengatakan ‘dia’ Rose sengaja menunjuk  Jungkook dan enggan untuk menyebutkan nama lelaki itu.

“Apa Yeri kami berkhianat dengan gengnya?”

Pertanyaan itu tidak sanggup untuk Yeri jawab karena begitulah kenyataannya.

“JAWAB YERI!”

Bentakan Rose terdengar sangat nyaring hingga mampu membuat Yeri menangis ketakutan, gadis itu bahkan tidak sanggup untuk menatap Rose.

Melihat itu Jungkook tergerak untuk membantu Yeri, sekadar untuk menjelaskan namun belum juga lelaki itu melangkah, Rose telah memperingatinya.

“LO DIAM!” tunjuk Rose, “ini urusan gue sama Yeri.”

Rose kembali menatap Yeri yang berada di depannya.

“Lo ngomong, kenapa lo jalan sama musuh geng kita? Udah bosen  ikut kita? Kalo bener gue bisa ngomong langsung ke Irene.”

Entah mengapa, bukannya menjawab Yeri malah semakin menangis. Dan itu membuat Rose makin geram. “JAWAB GUE BEGO! JANGAN CUMA NANGIS!”

Semakin tinggi suara Rose, semakin kencang pula tangisan Yeri.

“YERI!”

Tangan Rose terangkat ingin menampar Yeri, merasa muak karena Yeri hanya bisa menangis.

Sedangkan Yeri, gadis itu menutup matanya. Karena ia sadar apa yang akan Rose lakukan padanya namun…

Persekian detik ia menunggu, tetapi tidak ada sentuhan apapun yang mengenai pipinya. Ia bukan mengharapkan, tidak mungkin ia mengharapkan itu. Dirinya membuka matanya dengan perlahan, mengedipkan matanya berkali-kali tidak percaya dengan apa yang ia lihat di depannya.

“Jin,” gumam Jungkook yang dapat Yeri dengar karena Jungkook telah berada di sampingnya.

Kibaran api dimata Rose menyala ketika seseorang telah berani menghentikannya. Lelaki yang datang secara tiba-tiba itu, sangat berani mencampuri urusannya.

“Bisa gak, lo gak pakai kekerasan!” ucap lelaki itu.

“Bisa gak, lo gak pakai kekerasan!” ucap lelaki itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dumb-Dumb ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang