Chapter 26

6K 771 378
                                    

°°°

Isu terpecahnya geng blackvelvet telah tersebar luas. Ada yang merasa senang, ada juga yang merasa kesal kenapa blackvelvet tidak pindah sekolah saja sekalian. Doa-doa orang yang ditindas mungkin sekarang telah terkabul. Namun, bagaimana nasib anggota blackvelvet? Mereka bener-bener terpecah. Bukan karena mereka saling bertengkar. Namun, mereka sekarang hanya jarang terlihat bersama, walau sesekali mereka berkumpul.

Dari Lisa yang selalu berduaan sama Namjoon. Seulgi dan Rose yang sekarang jadi anak perpus, membuat penjaga perpus terkejut dengan perubahan keduanya, apalagi sejak berteman dengan Jisoo dan Jennie. Tidak ada tindas-menindas. Rose awalnya terkejut mengetahui Jennie adalah teman Jisoo yang notabenya incarannya untuk ditindas. Niatnya seakan-akan luntur saat mengetahui Jennie berteman dengan Jisoo. Sedangkan, Wendy, Joy, dan Yeri sekarang malah selalu menempel BTS. Di mana ada BTS di situ ada mereka. Kadang juga Lisa ikut bergabung. Namun, Lisa keseringan berdua dengan Namjoon.

Bagaimana dengan Irene?

Irene hanya sendiri, terkadang juga ada Taehyung menemani. Namun, Taehyung hanya menemani saat di rumah, di sekolah Irene selalu sendiri. Ya, karena dia juga yang mau. Hubungannya dengan Taehyung juga membaik, dia telah melupakan kebenciaannya. Kebenciaannya pada Taehyung seakan-akan hilang saat blackvelvet membencinya. Dia merasa bersalah pada anggota blackvelvet. Memang egoisnya tinggi karena melarang mereka untuk dekat dengan BTS. Alasannya karena BTS gengnya Taehyung tapi untuk menjadi munafik itu bukan seperti yang mereka pikirkan. Irene gak pernah semunafik itu pada blackvelvet.

Liburannya bersama Taehyung gak seperti blackvelvet pikirkan. Gak ada kesenangan di sana. Irene memang gak pernah menceritakan masa lalunya bersama Taehyung ataupun masalah yang sedang menimpanya. Irene benar-benar tertutup soal itu. Namun, sifat tertutupnya itu malah membuat orang-orang di sekitarnya menjadi salah paham. Irene tau dia salah, sangat bersalah.

"Rene, ada Taehyung," ucap Ny. Bae tersenyum senang saat membuka pintu kamar Irene.

Irene yang lagi malas-malasan di kasur mengalihkan perhatiannya ke emaknya. "Suruh ke, sini aja, Ma. Biasanya juga begitu malah langsung masuk lagi," gumam Irene malas.

Ny. Bae lagi-lagi tersenyum senang. Iya dong, Taehyung sama Irene udah berteman lagi. Penantian yang dia tunggu bersama Ny. Kim.

Tidak lama setelah kepergian Ny. Bae. Taehyung datang dengan wajah datarnya. Tangan yang dia selipkan di saku celana membuat kesan cool pada cowok itu. Dia berdiri di depan kasur Irene dengan wajah yang sama.

Irene jadi bingung menatap Taehyung. Ini orang kesambet apa tiba-tiba jadi sok keren gitu. Enggak kayak biasanya.

"Irene!" panggil Taehyung dengan tangannya membentuk love di atas kepala.

Tatapan Irene langsung berubah jadi kayak bodoh amat. Agak kesal juga, gak usah jadi sok keren kalau ujung-ujungnya malah jadi sok imut. "Sok imut, anjir!" kesal Irene melempar Taehyung dengan bantal.

Taehyung menangkapnya dengan kekehan dan ikut melempar tubuhnya di samping Irene.

"Lo habis dari mana?" tanya Irene.

"Dari rumah Lisa, dia kan ultah. Lo lupa?"

"Gue gak pernah lupa."

Taehyung terdiam.

"Sayang gue gak diundang," gumam Irene.

Taehyung menghadapkan tubuhnya menatap Irene dengan tangan kanannya sebagai tumpuan untuk kepalanya. "Masih ada gue, Rene," ucapnya.

Kini Irene yang terdiam.

"Gue nanti bakal ngadain ultah gede-gedean cuman buat lo."

"Gue gak minta, Tae. Gak usah berlebihan."

Dumb-Dumb ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang