°°°
Yeri gelisah dalam tidurnya, bahkan bisa dikatakan dia tidak bisa tidur. Berulang kali dia melihat jam wekernya. Berharap waktu akan berjalan dengan lambat. Dia tidak ingin menghadapi kenyataan yang akan dia hadapi besok. Membayangkannya saja sudah membuatnya takut. Wajah Irene yang marah terus terbayang di kepalanya.
"Gue butuh penjelasan lo besok, di sekolah." Perkataan Irene penuh penekanan di setiap katanya. Padahal hanya itu yang Irene ucapkan, tapi ternyata mampu membuat aliran darah Yeri mendadak berhenti. Dia merogoh Hp-nya yang terletak di bawah bantal. Lalu mencari kontak Jungkook untuk di telepon. Padahal waktu sudah menunjukkan pukul 2 dini hari. Orang-orang pasti sudah hanyut dalam alam mimpi mereka, dan Jungkook juga pastinya. Tapi Yeri gak peduli. Dia ingin mendengar suara Jungkook untuk menemaninya. Bisa aja Jungkook dapat membuatnya sedikit tenang.
Yeri mulai menelpon Jungkook. Tidak perlu menunggu lama cowok itu menjawabnya.
"Halo..." suara serak terdengar.
"Babe, lagi tidur?" tanya Yeri. Orang bego juga tau kalau malam waktunya tidur.
"Hm, kenapa?"
"Gue gak bisa tidur."
"Coba hitung domba sana." Jungkook jawab dengan malas. Dia pasti ngantuk banget.
"Gak ngaruh."
"Jangan dipikirin yang akan terjadi besok, yang penting sekarang lo tidur. Gue gak mau lo besok hadapain Irene dengan mata panda lo. Lo itu harus bisa jelasin ke dia secara baik-baik. Kita harus bisa dapetin restunya. Gue bakal temanin lo, kok. Gue juga bakal bawa Taehyung. Siapa tau dengan adanya Taehyung, Irene bisa dikendaliin kalau emosi."
Yeri terdiam. Dia gak ingin melepas Jungkook walaupun Irene akan memaksanya, namun dia juga gak ingin bermasalah dengan gengnya. Dia gak ingin dicap sebagai pengkhianat. Apa salah mencintai seseorang dari geng yang mereka benci? Yeri gak salah, ‘kan?
"Kalau begitu bantu gue tidur aja, deh," pinta Yeri.
Setelah Yeri berbicara begitu tiba-tiba panggilan terputus. Jungkook yang memutuskan panggilan itu. Yeri udah mau kasih sumpah serapah, namun gak lama HP Yeri berdering kembali. "Pantes dimatiin. Mau VC ternyata," gumam Yeri senang lalu menerimanya. Pemandangan pertama yang Yeri lihat hanyalah gelap gulita. "Babe, lo di mana kok gelap?" tanyanya.
"Gue di sini lagi mandangin wajah lo. Lo lucu ya kayak lagi ngomong sama tembok," ucap Jungkook lagi.
"Ya gimana, engga... gue cuma lihat item doang. Muka lo mana sih, babe? Coba lampunya dinyalain."
Jungkook menurut lalu menyalakan lampu kamarnya.
Tadaa...
Terlihat pemandangan Jungkook yang lagi gak pakai baju.
Ulululuu
KAMU SEDANG MEMBACA
Dumb-Dumb ✓
FanfictionBermula dari kebencian berubah saling menyayangi.. Awal dua geng yang sering kelahi dengan satu pihak yang membenci. Membuat kesalahpahaman satu sama lain. Hingga merenggangnya hubungan persahabatan. Namun eratnya kata persahabatan mampu mereka bukt...