Bermula dari kebencian berubah saling menyayangi..
Awal dua geng yang sering kelahi dengan satu pihak yang membenci. Membuat kesalahpahaman satu sama lain. Hingga merenggangnya hubungan persahabatan. Namun eratnya kata persahabatan mampu mereka bukt...
Jiminnya nahan seneng, nahan teriak, nahan napas, nahan loncat. Semuanya serasa tertahan waktu dengar suaranya Seulgi di ujung sana. Katakan kalau Jimin itu lebay.
"Halo..."
Sampai sekarang Jimin belum jawab sahutan Seulgi. Saking gregetnya, Jimin meninggalkan hp-nya di kamar lalu dia malah keluar kamar.
"AAAAAAAAAAAAAAAAA!" teriak Jimin. "Gue mesti ngomong apa? gue gak tau mau ngomong apaan! Apa gue ngaku aja gue Jimin, ya? jangan deh, ntar dia malah gak mau angkat telpon gue. Jadi gue kudu gimana, nih?" Jimin balik lagi ke kamarnya. Waktu dia cek hp-nya, ternyata panggilan sudah putus.
Habis Seulgi ngomong gitu, panggilan langsung diputus secara sepihak.
Jimin masih diam sambil lihat HP-nya. "CumaSeulgi model yang omongannyakasarbangettapigue suka," batinJimin.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Wendy membolak-balik majalahnya bosan sambil tengkurep di kasur. Iya lah, tuh majalah tahun berapa, sudah dibaca puluhan kali juga. Tiba-tiba dia mendengar suara ribut di luar kamarnya. Padahal dia lagi sendirian di rumah. Dia cuma mengulas senyumnya lalu membolak-balik lagi majalahnya.
Gak lama ada yang membuka pintu kamarnya, menampakkan laki-laki putih berkaki kecil layaknya girlgrup Korea. Wendy yang sudah tau siapa yang datang, masih sibuk sama kegiatannya. "Sayang," panggil Yoongi yang terus berjalan mendekati ranjang. "Yang, lagi ngapain?" kini Yoongi telah mendudukkan dirinya di sisi ranjang.
"Gak usah basa basi! coba lo buka lemari gue yang itu!" Wendy menunjuk salah satu lemarinya. Yang langsung diikuti oleh sang tunangan.
"Yang, apaan sih? lo ngasih gue bra gitu?" Yoongi kaget sambil memegang bra warna merah.