Mobil putih sudah berhenti di depan rumah berpagar hitam. Dengan cekatan, Matthew keluar dari dalam mobil dan membuka pintu mobil dan menopang Michele yang sudah tidak kuat lagi untuk berjalan. Setelah berhasil masuk kedalam halaman rumah, cowo itu menekan bel masuk. Tak ada semenit, pintu itu terbuka, wanita berusia 45 tahun tersebut terkejut melihat putrinya terkapar dalam gendongan Matthew.
"Yaampun Michele! Ayo masuk"
Mama mempersilahkan Matthew masuk dan menunjukkan kamar gadis itu. Matthew menaruh Michele diatas kasurnya yang empuk tersebut.
*****
MATTHEW POV
"Bentar ya, Tante ambil kompres sama obatnya dulu"
Mamanya Michele pergi dari kamar. Sekarang hanya tinggal aku dan Michele. Rasa panikku tumbuh saat tengah perjalanan,Michele kembali tidak sadarkan diri. Aku memastikan panasnya sudah turun atau belum. Aku memegang dahinya dan, ini lebih parah dari pada saat di sekolah.
Kulihat sekeliling ruangan tersebut. Warna putih dan hitam mendominasi ruangan yang luas itu, ya. Sama sekali dengan kamarku.
"Whats happend with ma sister?"
Seseorang berkata dan mengagetkanku. Pandanganku lurus pada sumber suara itu. Kulihat tak jauh dariku, seorang laki laki remaja memakai kacamata melihatku dengan curiga. Dan aku sering melihat dia di koridor kelas 11. Sister? Aku mulai mencerna dan sekejap aku menyadari. Dia itu Eron?
"Eh, kakak lu tadi pingsan pas olahraga"
Hmm mungkin papa dan mama mereka melakukan sesuatu dengan sangat niat dan hati hati. Lihat saja, Eron saja yang menurutku cukup tampan. apalagi Michele, more than perfect #ehhh
Aku lihat mata Eron membulat dan berlari kecil menuju laci disebelah kanan kasur Michele. Ia mencari cari dan terus mencari barang yang mungkin sangat penting dan memeriksa meja belajar Michele. Aku bingung, sedang apa dia sampai sampai memberantakan isi dalam laci Michele.
"Where's it?!!" Ucapnya dengan wajah panik. Dalam benakku bertanya tanya. Apa yang dicarinya?
Tak lama mama nya pun datang sambil membawa obat dan kompres. Aku membantunya mengkompres Michele.
Waitttttt!!
Apa yang terjadi padaku?!
Kenapa tiba tiba aku sangat peduli pada Michele?
Baru satu minggu aku di sekolah ini.
Kenapa aku sangat panik dengan keadaan Michele sekarang?
Kenapa aku tidak bisa biarkan dia sendirian saat di uks?Sungguh,
Aku tidak mengerti.
Mungkin saja..... AKH TIDAK MUNGKIN!
lagian mungkin ia masih cinta dengan Rio.EH EH APA YANG SUDAH AKU PIKIRKAN? YOU'RE STUPID,MATTHEW!
Ketika selesai membantu mamanya mengkompres Michele, aku ingin berpamitan pulang karena aku tidak enak hati sedari tadi mereka tidak tahu diriku tapi aku sudah masuk ke kamar Michele secara tidak sengaja.
"Baiklah, tante. Saya pulang ya. Terimakasih tante" jawabku santun sambil bersalaman dengan mama nya.
"Ehh,kok langsung pulang?" Tanyanya bingung.
"Ehiya tante ini udah jam segini hehehe"
Eron melihatku dengan sangat detail,
"kakak murid baru itu kan?"
Aku hanya mencoba akrab dan menjawab
"Iya"
"Nama kakak siapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
CLOSER
Teen Fiction"Aku pun tak tahu sampai kapan hidupku akan berakhir. Yang penting, saat ini aku ada untukmu. Melihatmu dan merasakan mu sebelum malam aku pergi. Sebagai cinta mu sekarang." - Aleisha Michele Warning : dialog berisi bahasa remaja dalam keseharian...