"MATTHEW, IM HOME"
Matthew menengok ke arah suara yang baru saja muncul itu. Dilihatnya kakak sulung sekaligus satu satunya telah pulang dari kuliah malamnya. Ia hanya mengangguk menjawab seruan kakaknya itu. Kakaknya pun langsung duduk di sebelah Matthew yang sedang menonton acara TV dengan posisi duduk seperti orang kelelahan.
"Tumben malem banget lu pulangnya" Matthew membuka pembicaraan namun pandangannya tetap lurus ke depan TV.
"iyalah. Gue aja di kantor sempet lembur. Jam kuliah gue juga pasti di lamain" ucap Kakaknya seraya menguap seperti kuda nil, lebar banget ya. Untung saja tampan.
"Yaudah mandi sono,bau"
"Ih wangi ini""Mandi elah! Pemales banget dah. Tuh gue dah buat tacos"
Mata hazel yang mirip seperti punya Matthew pun membulat dan raga nya pun beranjak menuju lantai atas. Mungkin ingin membersihkan badannya. Matthew terkekeh melihat tingkah konyol kakaknya yang berbeda 360 derajat dengan tampang nya yang secara fisik terlihat berwibawa dan bijak.
30 menit pun berlalu, Samuel pun menuruni anak tangga dan mendapati adik nya sedang berada di meja makan,melahap hasil karyanya.
"Wey! Tungguin lah. Makan sendirian"
"Nunggu lu mah lama"
Samuel duduk di hadapan adiknya dan langsung makan dengan lahapnya. Di sela sela mereka makan, mereka selalu sharing tentang kegiatan yang telah dilalui setiap hari.
"Ohiya, gimana sama sekolah baru lu?" Samuel menyelesaikan kunyahan makanannya.
"Ya lumayan lah. Lebih baik lah"
Jawab Matthew yang masih fokus pada makanan."Trus gimana cewe cewe nya? Kan Pelita terkenal cewe bening- bening"
"Bening-bening! Lu kira plastik"
"Yee, tapi emang iya gak?"
"Emang napa dah"
"Ya siapa tau bisa gue gebet"
Mata Matthew terbelalak dan memukul meja.
"Sadar diri umur dah 24 wey! Gue bilangin Erin baru tau rasa"
"Lah lu sekarang ngadu mulu emang gue domba diadu"
"Itu beda lagi,bluok"
Samuel tertawa sejadi jadinya melihat wajah adiknya yang mesam kesal.
"Iya iya. Btw gaada yang pengen lu gebet?"
"Hmm.... ada sih"
"HAH? SIAPA??!" Samuel terkejut mendengar jawaban adiknya itu. Mustahil.
"Kepo!"
"Eh siapa anjir. Penasaran gue"
"Temen sekelas gue. Duduknya sebelahan lagi"
"Setdah baru seminggu lebih di sekolah dah cilok aja"
"Cinlok kaleee"
"Hahahaha.iye dah. Siapa namanya?"
"Michele"
"Ada fotonya gak?"
"Males banget. Entar lu gebet" Matthew memutar bola matanya dan mengucapkan kata itu dengan nada mengejek.
"Dih. Gue kan dah tunangan sama Erin. Cuma pengen liat fotonya doang"
"Gaada. Entar dah kapan kapan gue bawa dia ke rumah"
"Lah ngomongnya enak banget, lu kira dia kucing"
Mereka tertawa terpingkal pingkal mendengar obrolan mereka yanh sebenarnya tidak berfaedah.
KAMU SEDANG MEMBACA
CLOSER
Teen Fiction"Aku pun tak tahu sampai kapan hidupku akan berakhir. Yang penting, saat ini aku ada untukmu. Melihatmu dan merasakan mu sebelum malam aku pergi. Sebagai cinta mu sekarang." - Aleisha Michele Warning : dialog berisi bahasa remaja dalam keseharian...