Pagi ke malam hari
Tak pernah terlintas dihatiii
Bagai disaat sendiri
Aku tak pernah merasa sepiiiSenandung keras nan tak karuan itu datang dari depan kelas XII-4. Terlihat, segerombolan pria pria nakal sedang bernyanyi entah kemana nada dan iramanya sambil menggoda siswa yang sedang berlalu lalang disana.
Sampai akhirnya ku sadarii
Aku tak ingin terus begini
Aku harus berusahaa
Tapi mulai darimanaa ahh"EVERYBODY SINGINGGG" Teriak Yono dan disambut oleh nyanyian keras oleh teman temannya itu yang menurut mereka bagus seperti paduan suara kelas dunia.
Sudah terlalu lamaa sendiri
Sudah terlalu lama aku asik sendiri
Lama tak ada yang menemanii
RasanyaaSeketika rombongan itu rusuh melihat seorang gadis berjalan menuju kelas diekor oleh pria tampan.
"WAHHHH!!! PARAH PARAH"
Teriak mereka kecuali, ya kalian pasti tau. Gadis dan lelaki itu berhenti saat itu juga karena jalannya telah dihalangi oleh geng pentolan itu."Eh kalian jadian?" Tanya Joko kepo.
"ANJIR! GABILANG BILANG LU!" Ucap Felix sambil menepuk pundak lelaki itu sehingga membuatnya meringis kesakitan.
"Apaan sih?" Tanya gadis itu bingung dengan perkataan mereka yang sama sekali tidak berfaedah.
"Pura pura gatau lagi! Kalian jadian kan?" Lontar Yevan menunjuk kedua belah pihak tersebut. Keduanya hanya saling melemparkan pandangan, dan wajah mereka sangat "dongo".
"Jadian apaan?" Tanya lelaki itu membuat tanda tanya besar bagi geng TMP itu.
"Haduh, neng geulis nan jelita Aleisha Michele Putriana yang paling abang cinta. Eneng geulis tapi lemot otakna teh abdi sedih pisan" Yono memasang muka sedih dan kecewa. Tapi tetap saja tampan. yap, geng TMP merupakan The most wanted atau yang biasa kita sebut "gudangnya cogan" di sekolah. Namun, sifatnya yang 360 derajat berbeda jauh dengan wajah atau tampangnya yang saat dilihat pertama cool dan maskulin. Fisik mereka pun semuanya atletis, apalagi semenjak Matthew bergabung.
"Yaiya, gue ga ngerti apa yang lu pada omongin" jawab Michele memacu emosinya.
"Ishh gimana seh! Kalian keknya akhir akhir ini sering dateng bareng. Janjian ya?!" Kepo Felix membuat mata Michele terbelalak, sementara Matthew hanya terdiam.
"Gue ketemu dia di parkiran yaudah jalan bareng lah. Kalo kemaren kemaren karena gue gabawa motor yaudah bareng ni anak"
Semua orang itu mengangguk dan mempersilahkan gadis itu memasuki ruang kelas. Dan langkah Matthew ditahan oleh Brandon. Ia dan teman temannya bingung, apa yang terjadi pada Brandon? Leader TMP itu membuka suaranya,
"Istirahat sama gue di belakang sekolah"
***********
"Chele, ini gimana sih, Celine gak ngerti matematika" rengek Celine yang sekarang duduk di hadapan Michele.
"Ini kan dah dari dua minggu lalu anjir" ucap Michele kesal lantaran temannya tidak bisa mencerna semua pelajaran.
"Iya tapi Bu Nelly mah kalo nerangin gak jelas"
"Ya emang lu nya aja yang ga mau ngerti pelajaran + males" lontar Annette membuat Celine membulatkan matanya dan langsung mencubit kasar lengn Annette hingga Annette meringis kesakitan. Untung saja mereka sedang berada di pojokkan perpustakaan.
"Diem anjir!" Bentak Michele sambil berbisik kepada kedua temannya.
Saat waktu istirahat ini mereka lebih memilih mendinginkan tubuhnya di ruang perpustakaan yang besar itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
CLOSER
Teen Fiction"Aku pun tak tahu sampai kapan hidupku akan berakhir. Yang penting, saat ini aku ada untukmu. Melihatmu dan merasakan mu sebelum malam aku pergi. Sebagai cinta mu sekarang." - Aleisha Michele Warning : dialog berisi bahasa remaja dalam keseharian...