21 - Taken

1.6K 81 0
                                    

Marc Forne as Samuel ada di mulmed!

**************

Jam si pergelangan tangan kiri Matthew. sudah menunjukkan pukul 21.00 . Tangan kanannya tetap mengusap lembut rambut gadis yang sekarang bersandar pada dadanya yang bidang itu. Menikmati pemandangan indah kota Jakarta di malam hari.

"Pulang yuk. Dah malem ini" ucapnya lembut membuat gadis ini menengok kearahnya,

"Sekarang jam berapa?"

"Jam sembilan pas. Kita pulang atau masih mau disini dulu?"

"Hmm. Pulang aja deh"

Mereka pun beranjak dari rerumputan hijau yang sebelumnya mereka duduki. Gadis itu melepaskan kedua sepatu tingginya dan berjalan tanpa alas kaki dengan sepatu yang ia pegang dengan tangan kanannya. Matthew menautkan dahinya, bingung dengan tingkah gadis di depannya ini.

"Kok di lepas?"

"Pegel pake ginian tauu" gadis itu memasang wajah kesal sembaring memanyunkan bibirnya, membuat dirinya tampak menggemaskan. Matthew terkikik geli lalu melangkah menyamai posisinya dengan gadis itu,

"Mau digendong?"

Gadis itu tersenyum lebar lalu menganggukan kepalanya.

"Yaudah sini-"

"EHH GAMAU KEK GINI!"

Gadis cantik itu memberhentikan aksi Matthew yang akan menggendongnya dengan gaya bridal.

"Gendong belakang aja" lanjutnya.

"Tapi kan kamu pake dress"

"Kan dressnya lebar. Kalo dress nya span baru gendongnya kek tadi"

Matthew menghembuskan nafas panjangnya dan tersenyum. Lalu berjongkok membelakangi gadis itu. Tanpa aba aba gadis itu sudah mengalungkan tangannya pada leher Matthew lalu aksi menggendong itu berjalan lancar, walaupun sedikit ribet karena dress yang dipakai pun panjang.

"Ribet banget sih. Makanya pake dress jangan panjang panjang"

"Ini aja dipilihin" gadis itu menjawab pelan di sebelah telinga Matthew.

Matthew tersenyum lalu menengok kearah gadis yang digendongnya.

"Aku lari ya. Biar cepet ke mobilnya"

Wajah panik tiba tiba muncul dari wajah gadis itu.

"Hah? Gau- WAAAA!!!"

belum selesai gadis itu menjawab, Matthew sudah berlari cukup kencang membuat gadis itu memukuli bahu dan punggungnya tanpa ampun.

"TURUNIN GAK!" Teriak sang gadis

"Gak mau dan gak akan" jawab Matthew dengan nada jahil.

"Gausah lari lari entar jatoh Matthew!!"

"Iya iyaa deh buat kanjeng mami mah"

Langkah pria itu berubah menjadi berjalan seperti biasa. Malam ini adalah malam yang tak akan terlupakan untuk mereka berdua. Karena mereka sudah resmi menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih. Yap, mereka sudah berpacaran mulai dari sekarang.

Tidak ada acara romantis seperti menembak dengan candle dinner atau dengan menggunakan sebuket mawar merah. Cukup dengan pengakuan dan isi hati. Michele lebih menyukai hal sederhana seperti ini. Kepala gadis cantik bersandar dengan kepala Matthew dan tangannya melingkari daerah leher pria itu kembali, menciptakan suasana aman tersendiri.

"Besok kamu ada acara gak,Chele?" Matthew membuka pembicaraan saat beberapa menit hening.

"Kayaknya gak ada. Emang kenapa?"

CLOSERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang