MATTHEW POV
Kulihat, jam sudah menunjukkan pukul 06.30, sudah banyak teman teman yang datang, namun kursi di sebelahku tetap saja kosong. Michele kemana? Apa dia tidak masuk? Atau telat?"Wey! Bengong aja si abang ganteng"
YaTuhan! Ni anak bisa gak sih gausah pake toak.
"Berisik,Celine!!" Annette membentak Celine dan yang dibentak pun hanya cengar cengir.
Aku setuju dengan Joko,Brandon dan Felix. Celine sangatlah childish dan genit, Annette lebih memilih untuk tidak membuang buang tenaganya untuk teriak teriak namun terkadang genit sih. Bertolak belakang dengan Michele yang sama sekali tidak seperti kedua sahabatnya. Ia justru lebih pendiam, irit suara dan lebih banyak berpikir. Hmmm, sahabat yang saling melengkapi.
"lu liat si Michele gak?" Tanyaku to the point. Aku tipe orang yang tidak suka basa basi.
"Ecieee, ada yang kepincut neh ama Michele" Goda Celine. Haduh,kayaknya cuman nanya keberadaan Michele malah jawabnya begitu.
"Gue cuman nanya, ni anak kemana?"
"Oh, dia ijin ga masuk hari ini, dia sakit"
Aku terbelalak melihat muka Annette. Kayaknya Michele masih demam.
"Iya, ya biasalah dia. Tapi kemaren kita vidcall sama dia emang mukanya pucet banget" sambung Celine.
"Pulang sekolah gue,Celine, sama sebagian anak TMP mau jengguk ke rumah Michele,lu mau ikut gak,Matt?"
Wahh tentu saja aku mau!
"Gue ikut dah. Lu ada nomernya Michele gak?"
"Ada nih. Sekalian id line atogak ig nya gak? Biar lu makin klepek klepek ama dia" Annette tertawa. Hmm boleh lah bolehh hahaha.
"Yaudah dah"
Aku sudah mendapatkan semua social media Michele. Ku lihat dia sudah addback line ku. Syukurlah. Ku lihat foto profilnya. Lebih dari kata sempurna.
Tiba tiba saja aku berpikir untuk menelfon Michele. Hmm coba dulu deh,
Maaf, nomor yang anda tuju tidak menjawab. Coba beberapa saat lagi
Kok ga diangkat ya? Apa dia lagi tidur? Tapi baru saja ia addback lineku. Aku coba menghubunginya lagi.
Sama saja. Tidak diangkat. Mungkin ia benar benar sedang tidur.
.......Apa yang terjadi padaku?
********
AUTHOR POV
Bel istirahat berbunyi. Semua anak langsung berlari menuju kantin. Coba kalian bayangkan, tempat 3 kali lipat dari ruang kelas diisi hampir seluruh angkatan. Seperti pasar dadakan kan?
"Matt, ke kantin yok" ajak Brandon.
"Rame,bro. Males gue" jawab cowo blasteran itu.
"Yeelah tempat biasa lah. Gaada yang berani make tempat kita"
"Yaudah dah"
KAMU SEDANG MEMBACA
CLOSER
Teen Fiction"Aku pun tak tahu sampai kapan hidupku akan berakhir. Yang penting, saat ini aku ada untukmu. Melihatmu dan merasakan mu sebelum malam aku pergi. Sebagai cinta mu sekarang." - Aleisha Michele Warning : dialog berisi bahasa remaja dalam keseharian...