Apa dia serius? Ya atau Tidak?

5.3K 276 11
                                    

" Pegangan! Kalau lo jatuh gue gamau tanggung jawab " Emelin langsung memegang pinggang Arga.

Emelin POV

Nafasku terasa sesak. Tangan terasa dingin. Detak jantung terasa lebih cepat. Perasaan apa ini? Pikirku. Kenapa aku kok Deg degan? . Jangan sampai.

Arga POV

" Dia beda. Dia ga seperti cewek lain. Kayaknya aku mulai suka dia. Tapi--- " batin Arga menggantungkan.

" Emelin " sapaku. aku masih fokus mengendarai motorku.

" Yaa " jawab Emelin.

" Lo udah makan? "

" Hmm.. belum. Emang kenapa kak? " tanya Emelin sambil menekan kata terakhir.

" Kak? Lo panggil gue kak? Tumben! " ledekku ke Emelin. Sesekali aku melihat wajah Emelin dari kaca spion motorku.

" Nyebelin banget sih. Gue panggil lo kak itu biar sopan aja ke yang lebih tuaaa! " jawab Emelin dan menekankan kata lebih tua.

" Lo bilang gue tua ? Oke makasih. " jawabku singkat dan dingin.

" Lo udah makan belum? " tanyaku sekali lagi. Emelin menggelengkan kepala.

" Yauda mampir ke Depot bentar. Lo mau kan nemenin gue makan? " tanyaku lagi dan lagi.

" Gausah lah. Makan dirumah aja. " aku mendengus kesal mendengar pernyataan dari Emelin.

" Apa? Makan dirumah aja? Oke! Boleh deh makan dirumah lo aja. Gue mau kok "

" Eeh bukan gitu maksud gue. Lo makan aja diluar biar gue makan dirumah gue sendiri aja. " aku langsung memasang wajah melas.

" Hmm yauda deh lo boleh makan dirumah gue. " aku langsung tersenyum ke Emelin.

***

Emelin POV

Nyebelin banget sih. Padahal aku  ga nawarin dia buat makan dirumah aku. Tapi dianya aja yang kepedean. Tapi ga enak juga kalo nolak dia. Terpaksa.

" Tapi kalo najti lo makan dirumah gue Jangan macem macem. Ngerti ga? "

" Macem macem gimana maksud lo, Emelin? " tanya Arga kebingungan.

" Biasanya jam segini kak Deni udah ada dirumah. "

" Terus? "

" Yaa kalo misalnya lo ditanyain kak Deni yang enggak enggak gausah dijawab deh. Pokoknya kalo kak Deni tanya yang ga penting gausah dijawab! Ngerti kak? " Arga menganggukan kepala.

***

Author POV

sesampai dirumah Emelin. Emelin turun dari motor Arga. Berjalan ke arah pintu rumah di ikuti Arga dari belakang. Emelin mempersilahkan Arga masuk dan menyuruhnya duduk di sofa yang ada diruang tamu.

" Duduk dulu. Gue ganti baju dulu kak " Arga menganggukan kepala.

Emelin langsung menaiki anak tangga dan masuk ke kamarnya. Tak butuh waktu lama buat Emelin ganti baju.

" Kok cepet? " tanya Arga.

" Iyalah. Ayo kesana ruang makannya disana " Emelin Berjalan di ikuti Arga dari belakang.

Setelah mereka berdua mengambil makanan. Mereka langsung melahap makanan itu.

" Wihh adek gue udah pulang. Oh iya cowok ini siapa? " tanya Deni

" Itu--- " jawab Emelin terpotong.

" Oh pacar lo yaa " ceplos Deni. Emelin langsung melototi kakaknya itu.

" Iya lo siapa nya adek gue? " tanya Deni ke Arga.

" Emelin itu pacar gue. Kenalin gue Arga Rusdiantoro kakak kelasnya adek lo sekaligus pacar gue. " jelas Arga dan Emelin kaget mendengar pernyataan dari Arga.

" Dia bukan pacar gue" Deni hanya terkekeh melihat adeknya yang berusaha meyakinkannya.

" Halah. Gue kasih resmi buat lo pacaran sama arga. " Emelin melototi Deni.

" Jagain adek gue yaa Arga " perintah Deni ke Arga. Arga menganggukan kepala.

" Gue janji bakal Jagain adek lo dan gue ga bakal nyakitin adek lo. " Deni menepuk bahu Arga dan Ia langsung pergi meninggalkan Arga dan Emelin.

" Gue gamau jadi pacar lo. " lirih Emelin pelan.

" Kasih gue kesempatan jadi pacar lo " jelas Arga meyakinkan Emelin.

" Tapi gue ga cinta dan ga ada rasa sama elo. "

Arga terkekeh mendengar jawaban Emelin yang sangat jujur.

" Mangkannya itu. kasih gue kesempatan buat jadi pacar lo. Kasih gue kesempatan buat bikin lo suka sama gue. Gue serius. Gue ga bakal mainin perasaan lo, Emelin Ayudia. " Emelin menundukkan wajah.

" Tapi-- "

" Kenapa ? Lo takut kalo gue mainin perasaan lo. Yaa memang lo tau gue dari semua orang kalau gue cuma playboy . tapi asal lo tau gue ga pernah seserius ngomong kayak gini ke cewek. " ucap Arga dengan lantang.

" Dan lo. Lo cewek pertama yang denger gue ngomong seserius ini. Jadi gue mohon lo kasih kesempatan buat gue " Emelin terdiam sedangkan Arga menatap mata sipitnya Emelin dengan lekat lekat.

" Jadi gimana ? " Arga meminta kepastian ke Emelin.

Wah adegan yang so sweet. Arga serius ga tuh sama Emelin? Tungguin part selanjutnya. Kritik dan sarannya aku tunggu lhoo.

Waiting For youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang