"Disini senang disana senang dimana mana hatiku senang. Lalalalala lalala lalala lalala"
Terlihat Edo yang sedang menyanyi dan Edi yang sedang memainkan gitar.
"Nyanyi apa lagi nih guys?" tanya Tito
"Kak Arga tuh suruh nyanyi. Kan suarnya bagus" teriak Edi
Arga terkejut. "Lah kok gue yang disuruh nyanyi?"
"Udah bang nyanyi aja" kata Tito.
"Nyanyi apaan?" Tito menggelengkan kepala."Oke gue nyanyi tapi Edi yang gitarin yaa" sahut Arga. Edi mengangkat jari jempolnya
"Silahkan bang nyanyi"
"NYANYI"
"NYANYI"
"NYANYI"
"Oke lagu ini buat orang yang paling gue sayang. Buat Emelin Ayudia"
Pipi Emelin berhasil merah merona.
"Dengerin yaa sayang"
"EKHM.. CIEEEE" gemuru seisi bus ini.
"Bu guru pak supir juga dengerin saya nyanyi yaaa" teriak Arga dengan pedenya.
Ku tuliskan kenang tentang caraku menemukan dirimu.
Tentang apa yang membuatku mudah berikan hatiku padamu.Takkan habis sejuta lagu
Untuk menceritakan cantikmu.
Kan teramat panjang puisi
Tuk menyuratkan cinta ini.Telah habis sudah cinta ini
Tak lagi tersisa untuk dunia
Karna tlah ku habiskan
Sisa cinta hanya untukmu.PROKK.. PROKK
"Widih lagunya bang" teriak Tito.
"Udah yaa nyanyi nya segitu aja" kata Arga."Yaaa padahal gue baru nikmatin tuh lagu lhoo" ucap Caca
"Nyanyi nya kapan kapan aja" Arga menatap Emelin dengan lekat lekat.
"Takkan habis sejuta lagu untuk menceritakan cantikmu" Edi mengulang lirik lagu itu.
"Btwww bang menceritakan cantikmu? Siapa bang?" tanya Edo
"Lah kan tadi gue udah ngomong lagu itu buat Emelin"
"Udah udah jangan bahas gue terus" Tito nyengir kuda.
"Ca gue pinjam duduk lo bentar yaa. Mau ngomong nih sama si pacal" ucap Arga.
Caca mendengus kesal. "Bentar aja yaa"
"Ya!"
Arga langsung duduk disebelah Emelin. Emelin terkejut melihat Arga yang duduk disebelahnya.
"Hai"
Emelin berdehem.
"Lagu tadi beneran buat kamu"
"Kamu suka nggak?" tanya Arga.
"Iyaa aku suka. Tapi, aku malu"
Arga tertawa. "Ngapain malu?"
"Udah nggak usah malu" Arga mengacak rambut Emelin.
"Udah kamu kesana! Aku mau tidur"
"Yauda tidur aja dibahu aku. Tenang nggak bakal macem macem deh"
Emelin menarik nafasnya panjang panjang. Ia langsung tidur di bahu Arga.
"Makin cantik kalau tidur kayak gini" lirih Arga pelan.
Arga merogoh ponselnya dan foto berdua dengan posisi Emelin lagi tidur.
JEPRET
"Gue share ke instagram deh"

KAMU SEDANG MEMBACA
Waiting For you
Ficção AdolescenteBerawal dari tantangan untuk mendekati Emelin yang di berikan oleh Gio dan John kepada Arga. Emelin Ayudia, gadis cantik dan mempunyai mata sipit. Hari demi hari, Arga terus mendekati gadis itu, berusaha membuat gadis itu jatuh hati kepada dirinya...