Menemukanmu

4.4K 189 17
                                        

"Ca dingin Ca" lirih Emelin dengan gemetaran.

"Yauda sekarang kita jalan yuk" Emelin menganggukan kepala.

Caca menuntun Emelin berjalan dengan pelan pelan.

"Ini ke kiri atau ke kanan?" tanya Emelin.

"Ini ke kiri" jawab Caca dengan pasti.

Semua murid berkumpul di lapangan ini kecuali Emelin dan Caca. Jam sudah menunjukkan pukul jam 02.00 wib. Tapi mereka berdua tak kunjung datang.

"Baik anak anak hitung kepala anggota masing masing" perintah pak Candra

Semua kelompok sibuk menghitung anggotanya.

"Puja kemana Emelin sama Caca?" tanya Arga.

"Mereka berdua masih ada di hutan tadi kak" jawab Anjani

"Kenapa kalian tinggalin?" bentak Arga.

"Kenapa Arga kok ribut ribut?" tanya pak Candra

"Ini pak Emelin dan Caca masih ada di hutan itu"

Semua terkejut mendengar pernyataan Arga.

"Kok bisa ketinggalan gitu?" tanya bu Lina

"Iyaa pak tadi Emelin kedinginan terus Caca dan Emelin istirahat tapi kita jalan duluan" jawab Rika dengan jujur

"Emelin kedinginan?" Arga terkejut.

Rika menganggukan kepala.

"Yauda pak saya mau mencari Emelin dulu" Arga berlari memasukki hutan itu kembali.

Arga terus mencari sosok Caca dan Emelin.

"Sabar yaa Emelin. Bentar lagi kita sampai"

"Gue nggak kuat"

Wajah Emelin semakin pucat. Bibir Emelin berubah berwarna biru karna kedinginan.

"EMELIN!!!"

"CACA!!!"

"Emelin itu lo denger kan? Itu suara kak Arga" Emelin menganggukan kepala.

"KAK ARGA!!! KITA DISINI" teriak Caca

"TOLONGIN KITA, KAK"

Tubuh Emelin semakin lemah. Wajahnya semakin pucat. Pandangannya sudah tak jelas seperti tadi.

"Emelin sabar yaa"

"KAK ARGA TOLONGIN KITA!!!" teriak Caca sekali lagi.

Arga terus mencari sumber suara itu. Arga semakin panik dengan keadaan Emelin.

"Caca! Emelin!" Arga berlari setelah menemukan mereka berdua.

Arga menghampiri mereka berdua.

"Emelin sabar yaa" lirih Arga.

"Aku nggak kuat"

Pandangan Emelin semakin nggak jelas. Kepalanya terasa pusing.

BRAAK

Emelin pingsan.

"Emelin!" Arga langsung menggendong tubuh Emelin.

Arga terus panik melihat keadaan Emelin yang seperti ini. Apalagi melihat bibir Emelin yang berwarna biru. Rasanya ia ingin melumat bibir kekasihnya itu.

"Pak itu Arga Emelin dan Caca" Edi menunjuk ke arah Arga yang lagi menggendong Emelin.

"Bawa ke pos kesehatan sekarang" suruh bu Senja.

Arga menganggukan kepala.

Setelah sampai di pos kesehatan. Arga langsung mentidurkan tubuh Emelin diatas tandu ini.

Waiting For youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang