Semua murid sudah masuk ke dalam bis masing masing.
"Yeee pulang" teriak Caca antusias
"OM TELOLET OM" teriak Tito nggak jelas.
Emelin hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah teman temannya.
"Berisik banget deh" dumel Emelin.
"Woy kalian semua jangan berisik. Pacal gue telganggu lhoo" kali ini Arga yang berteriak
Semuanya langsung hening. Emelin langsung tertidur dibahu Arga.
"Tidur aja. Nanti kalau udah sampek aku bangunin" Emelin menganggukan kepala.
"Lihat aja! Habis ini permainan yang gue rancang matang matang akan segera dimulai"
Akhirnya sampai juga di Jakarta. Semua berhamburan keluar dari Bis. Kini jam sudah menunjukkan pukul 19.00 wib. Yaa mereka otw jam 16.00 dua jam diperjalanan karena macet.
"Emelin ayo aku anterin kamu pulang" Emelin menganggukan kepala
Emelin dan Arga melihat Caca yang berdiri di depan gerbang.
"Ngapain Ca?" tanya Arga
"Lagi nunggu jemputan"
"Yauda deh kita pulang bareng aja" kata Emelin.
"Lah kan aku bawa motor. Naik motor bonceng tigaan? Kayak cabe?" sahut Arga
"Yauda deh kamu anterin Caca pulang aja terus anterin aku pulang"
"Sayang, rumah Caca jauh dari sekolahan. Kalau kamu nungguin aku disini bisa bisa sampek malem"
"Yauda nggak usah. Aku minta jemput kak Deni aja"
Arga menganggukan kepala. "Yauda kamu anterin Caca pulang"
Arga langsung menuju parkiran mengambil motor nya.
"Gue ngerepotin banget" ucap Caca
"Udah nggak apa-apa"
"Yauda gih sana naik. Hati hati yaa Arga" Caca langsung menaiki motor Arga.
Motor Arga berhasil melaju dan menjauh dari perkarangan sekolah.
Kak Deni calling
"Haloo"
"Lagi dimana? Masih disekolah? Gue jemput yaa"
"Iyaa bang cepetan"
"Otw"
Tut
Emelin menunggu Deni di dalam pos satpam. Sekolah sudah sepi karna semua murid dan beserta guru guru sudah pulang sedari tadi.
"Lama banget deh"
Kak Deni calling
"Hallo"
"Maaf nggak bisa jemput. Motor mogok dijalan dek. Cari taksi aja. Kalau nggak gitu minta jemput Arga"
"Yauda deh"
Tut
Emelin mondar mandir. Ia bingung harus menghubungi siapa. Nggak mungkin ia menghubungi Arga pasti Arga belum sampai di rumah Caca. Rumah Caca memang jauh dari sekolahan.
"Coba deh telpon kak Arma"
Emelin langsung menghubungi Arma.
"Hallo kak"
"Ada apa Emelin?"
"Nggak jadi deh"
Tut
KAMU SEDANG MEMBACA
Waiting For you
Teen FictionBerawal dari tantangan untuk mendekati Emelin yang di berikan oleh Gio dan John kepada Arga. Emelin Ayudia, gadis cantik dan mempunyai mata sipit. Hari demi hari, Arga terus mendekati gadis itu, berusaha membuat gadis itu jatuh hati kepada dirinya...