"Lo tadi kesini sama siapa?" tanya Arga
"Sama kak Doni"
"Gue nggak pernah bawa lo kerumah gue ya?" Emelin menganggukan kepala
"Besok besok gue kenalin lo ke orang tua gue sama kakak gue" Emelin tersentak mendengar ucapannya Arga
"Lo punya kakak?" Arga tersenyum
"Ayoo gue anterin lo pulang" Arga memegang tangan Emelin sangat erat
"Masuk" suruh Arga
Emelin langsung masuk kedalam mobil.
"Emelin?" lirih Arga pelan
"Lo sayang nggak sama gue?" Arga menatap mata Emelin
"Yaelah kenapa pas Arga ngomong gini waktu lampu merah lagi"
"Lo sayang nggak sama gue?" tanyanya lagi
"Gue nggak tau"
"Tapi--" Emelin menghentikan ucapannya
"Tapi gue nggak mau kehilangan lo" Arga tersenyum
Tangan kiri Arga menggenggam tangan Emelin. Tangan kanan Arga masih fokus menyetir setir mobilnya
"Gue janji gue nggak akan ninggalin lo. Gue pastiin kalau lo nggak bakal kehilangan gue"
"Makasih, Arga"
"Gue yang seharusnya berterima kasih sama lo. Karna lo mau ngomong jujur soal perasaan lo ke gue" Emelin tersenyum
"Tapi gue bakal terus berusaha bikin lo jatuh cinta sama gue"
Mobil Arga berhenti karna lampu merah.
Arga menarik kepala Emelin dan dia langsung mencium kening Emelin. Cukup lama ia menciumnya. Emelin memejamkan matanya membiarkan kecupan itu menempel di keningnya.
"Jangan tinggalin gue yaa" bisik Arga ia langsung kembali fokus menyetir mobilnya.
***
Hari ini adalah hari minggu. Hari yang paling ditunggu tunggu semua orang begitu juga dengan Emelin. Di hari minggu semua orang melakukan weekend dengan keluarga, teman, sahabat, maupun pacar. Kalau ada pacar.
Emelin masih tertidur diatas kasurnya. Padahal jam sudah menunjukkan pukul 8pagi. Anak gadis tidak boleh bangun disiang hati, pamali. Itu sih kalau kata orang-orang.
"Hmmm" Emelin berdiri sambil mengucek matanya.
"Hari minggu kan? Ajak si Caca ke toko bu" ia langsung mengambil ponselnya yang ada diatas meja.
Kebiasaan semua orang. Bangun tidur nggak langsung mandi tapi mengecek ponselnya terlebih dahulu.
Caca! Buruan mandi. Habis mandi langsung ke rumah gue yaa. Temenin gue ke toko buku.
Send!
Emelin beranjak ke kamar mandi membersihkan tubuhnya yang lengket lengket itu.
Setelah mandi Emelin membersihkan tempat tidurnya yang berantakan. Dan siap siap menunggu si Caca.
DRRT..DRRT
Gue udah di depan rumah lo nih. Buruan turun.
Emelin langsung turun dan pamitan ke Deni tapi dia tidak menemukan sosok nya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Waiting For you
Teen FictionBerawal dari tantangan untuk mendekati Emelin yang di berikan oleh Gio dan John kepada Arga. Emelin Ayudia, gadis cantik dan mempunyai mata sipit. Hari demi hari, Arga terus mendekati gadis itu, berusaha membuat gadis itu jatuh hati kepada dirinya...