Kegiatan out bound sudah berjalan dengan lancar. Jam sudah menunjukkan pukul 14.00wib.
"Ayoo anak anak kumpul dulu. Ayo kita makan siang dulu" kata bu Rara guru mata pelajaran Akuntansi bagian Harga Pokok Penjualan.
Semua murid berbaris mengambil makanan yang sudah disediakan sama panitia. Yang jadi panitia alumni SMK Garuda yang baru lulus tahun kemarin.
"Emelin" panggil Arga.
"Ada apa?"
"Tolong ambilin makanan buat aku juga hehe"
"Iyaa"
Emelin pergi meninggalkan Arga. Ia menoleh ke belakang melihat Arga yang sedang mengobrol dengan salah satu panitia.
"Arga kenal sama panitia camping?"
Setelah mendapatkan dua kotak makanan. Emelin kembali menghampiri Arga.
"Itu kok kamu kenal sama panitia camping?"
"Iya lah kenal orang dia teman aku nongkrong. Pokoknya cowok cowok yang jadi panitia disini pada kenal aku"
"Sok famous" Arga tertawa
"Yauda buruan dimakan"
"Makasih ya" kata Arga.
Emelin menganggukan kepala. Dan langsung melahap makanannya.
"Pelan pelan kalau makan" kata Arga.
"Iya iya"
"Aku kesana dulu yaa mau cariin Caca" pamitku
Emelin terus mencari Caca kesana kemari. Setelah menemukan Caca. Emelin langsung menghampirinya.
BRAKK..
"Lhoo kak Arma?" kagetku
"Kakak ngapain disini?"
"Aku kan panitia disini, Emelin"
"Jadi kakak alumni disini?" Arma menganggukan kepala.
"Kamu sekolah disini?" tanya nya
"Iyaa kak"
"Udah lama yaa kita nggak ketemu"
"Yaa"
"Ikut aku yok"
"Kemana?"
"Udah ikut aja" Arma langsung menarik tangan Emelin.
Ternyata Arma membawa Emelin ke tempat kebun teh.
"Ngapain kesini?"
"Aku mau ngomong sesuatu sama kamu"
Arma menarik nafasnya panjang panjang. "Dari awal kita ketemu aku sudah suka sama kamu"
"Aku sayang kamu, Emelin"
Emelin terkejut. "Sayang?suka?"
"Kamu mau nggak jadi pacar aku?" tanyanya
"Maaf kak aku nggak bisa"
"Kenapa?"
Emelin menarik nafasnya panjang panjang. "Aku sudah punya pacar kak"
Arma mendengus kesal. "Oh gitu yauda"
Emelin meninggalkan Arma. Dan kembali menghampiri Arga.
"Kamu dari mana?" tanya Arga
"Hmm dari anu. Eeh anu"
"Dari mana?"
"Arga!" seorang laki laki kribo memanggil Arga
"Ada apa?"
"Dipanggil abang disana" Arga menganggukan kepala dan langsung pergi meninggalkan Emelin.
"Ada apa bang?"
"Lo kenal sama Emelin?" tanya Arma tiba tiba
"Yaa kenal lah orang Emelin itu cewek gue" Arma terkejut mendengar penjelasan Arga.
"Lo sendiri kok kenal Emelin?" kali ini Arga yang bertanya
"Halah nggak peduli lo kenal Emelin dari mana. Yang jelas gue kenal Emelin sebelum lo kenal dia" Arga menepuk bahu kakaknya dan langsung pergi.
"Oh iyaa bang. Kali ini gue nggak akan ngebiarin lo ngerebut semuanya"
Arga benar benar pergi meninggalkan kakaknya.
"Dan gue nggak akan ngebiarin Emelin jadi cewek lo. Dia lebih cocok kalau sama gue" lirih Arma sambil mengepalkan tangannya.
Kegiatan hari ini dilanjut dengan kegiatan api unggun. Semua murid berkumpul dilapangan membentuk lingkaran.
"Baik anak anak siapa yang akan menyanyi disini?" tanya pak Putu tiba tiba
"Arga aja pak yang nyanyi" Arga yang merasa namanya di panggil panggil bingung.
"Dari kemarin gue aja yang disuruh nyanyi. Yang lainnya kek" sahut Arga keras
"Sekali kali yang nyanyi panitia nya aja pak" teriak Caca
"Saya pak yang akan menyanyi"
Semua murid menoleh ke belakang. Dan. Itu Arma.
"Kamu yang nyanyi, Arma?" tanya pak Putu lagi
"Iyaa pak"
Arma mengambil gitar itu.
Kini akhirnya kau harus memilih
Dia atau diriku
Yang pantas mendapatkanmu
Pantas menjadi kekasihmuSampai kapankah kita akan bersama
Bila kau hanya bisa
Mencintaiku separuh hatimu
Separuh kau mencintainya.Arma terus menyanyi sambil menatap mata Emelin lekat lekat.
"Emelin kak Arma lihatin lo dari tadi tuh" Caca menyenggol tubuh Emelin."Ca udahlah"
Emelin terus menundukkan wajahnya.
"Emelin denger denger kak Arma itu abangnya Arga" Emelin terkejut mendengar pernyataan Caca
"Arga kok nggak ngomong ke gue yaaa"
"Beruntung banget kakak adek ngejar ngejar lo" Emelin mendengus kesal
"Udahlah Ca. Jangan bahas ini lagi deh"
Caca tertawa. "Lagu yang di nyanyiin kak Arma mungkin itu buat lo"
"Iyaa kan bisa jadi lo suka keduanya"
"Nggak! Gue sukanya cuma sama Arga. Nah kalau Arma buat lo aja"
"Kalau gue disuruh milih Arga atau Arma gue bakalan pilih si Arma" ucap Caca
Emelin pergi meninggalkan Caca.
"Terserah"***
Jreng jreng maafkan nggak pernah next. Saya banyak tugas. Biasa masih anak sekolah udah kelas 3 lagi. Jadi maklumi aja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Waiting For you
Teen FictionBerawal dari tantangan untuk mendekati Emelin yang di berikan oleh Gio dan John kepada Arga. Emelin Ayudia, gadis cantik dan mempunyai mata sipit. Hari demi hari, Arga terus mendekati gadis itu, berusaha membuat gadis itu jatuh hati kepada dirinya...