Tiga hari kemudian...
Setelah kejadian itu Arma merelakan Emelin dengan Arga. Setelah kejadian itu juga, Tere mengikhlaskan Arga bersama dengan Emelin. Setelah kejadian itu pula hubungan Arga dan Emelin semakin mesra.
Terlihat dua insan yang sedang duduk diatas soffa. Arga tiduran di pangkuan Emelin. Sedangkan, Emelin sedang sibuk mengacak-acak rambut Arga.
"Kamu ngapain sih? Serius amat?" tanya Arga
"Lagi cariin kutu di rambut kamu"
Arga mendengus kesal. "Masa ganteng-ganteng gini ada kutunya"
Emelin bergidik geli. Ia terus mengacak-acak rambut Arga.
"GGK dong! Ganteng Ganteng Kutuan wkwk"
"Gapapa kutuan yang penting aku ganteng"
"Pede gilaa"
"Nggak pede, sayang. Kan sudah ada buktinya"
"Terserah deh"
Arga berdiri lalu merangkul Emelin.
"Kalau kamu ngeselin lagi, aku cium tuh bibir"
Emelin langsung menjauh dari Arga sambil menutup bibir nya dengan telapak tangan nya.
"Akhirnya nggak ada lagi yang akan memisahkan kita"
Emelin tersenyum. "Yaa syukurlah. Kak Tere bisa lapang dada nerima semua nya"
"Yaa untung saja bang Arma juga bisa lapang dada nerima kenyataan ini"
"Iyaa yaaa padahal kan cerita Arga sama Emelin udah TAMAT. Nggak tau nih sama authornya yang mau ngelanjut nih cerita" ucap Arga
"Siapa sih author cerita ini?"
"Noh nama author itu DVS"
Wkwk abaikan para Readers. Mangkelin Arga dan Emelin itu.
"Jalan yuk" ucap Arga
"Ke--" ucapan Emelin terpotong
"Jangan tanya kemana deh"
"Udah ikut aja"
"Kemana?"
Arga mencubit pipi Emelin dengan gemas.
"Ke hotel yuk"
Emelin langsung menjitak kepala Arga.
"Gue serius. Mau kemana?" tanya Emelin dengan nada agak keras
"Keliling Jakarta"
Emelin langsung menganggukan kepala.
Arga dan Emelin langsung keliling Jakarta dengan motor kesayangan Arga.
"Emelin" panggil Arga
"Yaa?"
"Lo tau nggak kalau motor ini kesayangan gue"
"Nggak" jawab Emelin cuek
"Berarti gue bukan kesayangan lo?"
"Lo itu kesayangan gue, lo itu hidup gue"
Emelin memukul punggung Arga.
"Emelin" panggil Arga lagi
Emelin memukul punggung Arga dengan keras.
"Apaan sih?" tanya Emelin ketus
"Hadeh jutek amat lo!"
"Tapi lo suka gue kan?" tanya Emelin.
"Nggak!"
"Argaa serius deh"
Lagi dan lagi Emelin memukul punggung Arga.
"Cantikkan mana gue sama kak Tere?"
Arga tak menjawab pertanyaan Emelin.
"Cantik kan lo lah. Tapi, lo itu nyebelin"
"Anjay! Lo itu puji gue atau ngehinaa"
"Apaan deh! Lo ngomong sama gue?" tanya Arga
"Tau lah, terserah"
"Ngambek" ledek Arga
Motor Arga berhenti di depan resto ternama. Emelin turun dari motor sedangkan Arga memegang tangan Emelin.
"Lepasin deh" bentak Emelin
Arga tertawa melihat tingkah Emelin yang lucu waktu ngambek.
Arga langsung melepaskan genggaman itu lalu ia celingak celingukan kesana kemari.
Arga mendekat ke arah Emelin. Dan.
CUP!
Arga langsung mengecup bibir Emelin sekilas. Emelin terkejut dengan tingkah Arga. Arga melihat sekeliling resto itu. Namun, didepan resto untung saja sepi. Wkwk.
"Udaah jangan ngambek lagi. Jangan diemin gue. Jangan kacangin gue. Kalau masih gitu, gue bakal cium lo lagi"
Emelin langsung menjitak kepala Arga. Setelah itu, ia langsung masuk ke dalam resto itu.
"Emelin, lo itu lucu bikin gue makin cinta aja" gumam Arga pelan
Setelah itu Arga langsung menyusul Emelin.
Arga terus mentertawai Emelin. Emelin yang sedari tadi mood nya hancur ia tak merespon Arga.
"Udah jangan marah"
Arga mengacak-acak rambut Emelin dengan gemas.
"Gue sayang sama lo"
Emelin terdiam.
"Gue sayang lo"
Dan Emelin masih terdiam.
"GUE SAYANG LO" teriak Arga
Semua pengunjung resto menoleh dan memperhatikan Arga dan Emelin.
Emelin menundukkan wajah nya. Pipi nya berhasil merah merona.
"Hehe maaf semua" ucap Arga ke semua pengunjung
"CIEE sosweet"
"Mau deh punya cowok kayak gitu" ucap cewek yang duduk di belakang Arga
Emelin menatap Arga dengan tatapan tajam.
"Bikin malu gue" lirih Emelin pelan
"Bodo! Habisnya lo kacangin gue"
"Gimana? Gue sayang lo"
"Iyaa gue juga sayang lo" Arga tersenyum kemenangan.
Lo ngeselin, tapi gue suka.
Arga mendekat lalu ia mencium kening Emelin.
"Tetep stay yaa disini sama gue" Emelin menganggukan kepala.
***
Wih chapter ini paling dikit. Wkwk. Maafkan. Kritik dan saran nyaaa saya tunggu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Waiting For you
Dla nastolatkówBerawal dari tantangan untuk mendekati Emelin yang di berikan oleh Gio dan John kepada Arga. Emelin Ayudia, gadis cantik dan mempunyai mata sipit. Hari demi hari, Arga terus mendekati gadis itu, berusaha membuat gadis itu jatuh hati kepada dirinya...