Chapter 04 ~×~ Interaksi Dengan Sasaeng

5K 455 13
                                    

~~×~~Real Sehun~~×~~

"Hm? Hm? Hanya hm? Kau tidak tau arti dari kondisi ini?" Sehun mengerang dan bertanya penuh dengan emosi.

"Eih, kau ini. Kalau mereka sudah lelah, mereka akan pergi sendiri."

"Hah? Menunggu mereka lelah? Pikiranmu terlalu dangkal. Apa menurutmu mereka akan mudah lelah? Seminggu? Sebulan? Apa aku harus terjebak di sini bersama dengan—" Sehun terhuyung ke belakang dan merasa sangat pusing. "—sasaeng sepertimu?" Sehun menangkup kepalanya dan kedua tangannya menuruni wajahnya dengan gusar. 'Tidak!!! Ini adalah mimpi buruk!'

Dan mimpi buruk Oh Sehun baru saja terjadi.

~•~Chapter 04~•~

.
.
.
.
.

Sehun terduduk di sofa yang sangat tidak nyaman—bagi Sehun—dengan lemahnya. Dirinya tidak percaya kalau dia terkena sial selama dua hari berturut-turut dan dua hari itu dipenuhi dengan sosok sasaeng-nya. Dia pasrah dengan kondisi. Walau bagaimana juga, dia harus menemukan akal agar bisa keluar dari sana, segera.

Melihat Sehun beraut tidak senang, membuat Jae Rin bingung untuk bersikap. Jujur saja dia tidak tahu berbuat apa saat ini selain berdiam diri di dalam rumah.

"Hei, kau!"

"Ya?"

"Pinjam charger ponselmu!"

"Oh, ne".

Jae Rin bergegas mengambil charger-nya dan meminjamkannya ke Sehun. Dia langsung menyalakan ponselnya begitu terisi sedikit daya lantas menghubungi Manager-nya.

"Joong Ki Hyung, aku dalam masalah. Eottokhe?" Sehun langsung pada inti pembicaraan begitu sambungan itu diangkat.

["Gadis itu adalah gadis yang semalam, benar? Fotomu dengannya keluar dari hotel sudah menyebar. Beruntung wajahnya tidak jelas. Kau bersamanya sekarang? Di mana?"]

Ternyata berita itu sudah menyebar.

"Aku di rumahnya," jawab Sehun selemah mungkin.

["Sementara jangan keluar, di luar pasti sudah berkumpul banyak orang."]

Sehun merasa Manager-nya terlalu hebat. Sampai keadaannya sekarang 'pun dia bisa tahu sepenuhnya. "Hyung hebat sekali. Bagaimana Hyung tau?" Ya ampun Sehun.., apa ini saatnya untuk kagum terhadap Manager-mu?

["Kau ini.., aku mendengar teriakan orang di luar. Oh ya, satu lagi. Jangan sampai gadis itu keluar dulu. Hyung akan mengurus sisanya, dan kau hanya perlu muncul saat berita sudah reda. Ingat, kau berutang satu penjelasan yang jelas setelah masalah kemarin, lalu hilang di malam hari, dan sekarang masalah baru lagi. Oh ya, nyalakan GPS-mu agar aku bisa tau lokasimu saat ini."]

Sehun menutup panggilannya. Dan Jae Rin sudah menunggu cerita Sehun dengan alis yang terangkat ke atas. Sehun menghela napas lagi. Dia bersandar lelah di sofa kecil dalam ruang tamu yang kecil rumah Jae Rin.

"Tidak ada yang harus kita lakukan saat ini. Hanya diam di rumah. Kau juga dilarang keluar dari rumah!" jelas Sehun secara singkat.

"Oh.., ... lalu, kalau kita kelaparan? Apa kita harus mati kelaparan di dalam rumah?" Jae Rin menatap Sehun lekat.

"Bukankah tadi ada yang bilang padaku untuk menunggu sampai mereka lelah dan pergi?" Sehun menyindir Jae Rin dan menaikkan satu alisnya—membalas tatapan Jae Rin.

Dating With › Real SehunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang