Chapter 05 ~×~ First Kiss

6K 445 29
                                    

~~×~~Real Sehun~~×~~

Dia melangkah masuk ke dalam kamar mandi dengan tergesa-gesa.

"Sssshhh..," desahnya yang sudah sangat kebelet.

Ooh.., Sehun tengah asyik dengan ritual bersih-bersihnya di kamar mandi. Seharusnya Sehun ada mengunci pintu kamar mandi. Tunggu dulu.., sepertinya Jae Rin belum memperbaiki kunci pintu yang rusak. Astaga.

Cklek.

"AAAAAAAAHHHHHHH......," teriak Sehun dan Jae Rin bersamaan saat saling menatap di dalam kamar mandi.

~•~Chapter 05~•~

.
.
.
.
.

Sehun langsung mengambil handuk yang tergantung di sekitarnya dan menjadi sangat lucu karena salah tingkah. Handuk putih yang berukuran tidak terlalu besar hanya berhasil menutupi daerah kemaluannya saja. Kasihan Sehun, dia pasti merasa sangat malu hingga ingin rasanya Ia lebih baik mati saja waktu itu. Jae Rin seketika mematung. Mulutnya menganga dan matanya membesar sempurna. Bukannya Jae Rin keluar, Ia malah bengong di sana. Otak Jae Rin masih harus mencerna apa yang dilihatnya barusan.

"Yak! Kka!!" usir Sehun dengan membentak kuat. "Tapi ingat jangan sampai pingsan lagi!!" kata Sehun mengingatkan sebelum mendorong Jae Rin keluar dari sana.

Blam!

Pintu kamar mandinya dibanting Sehun setelah sukses mendorong Jae Rin keluar. Jangan sampai Jae Rin pingsan lagi dan menjadi satu pekerjaan lagi bagi Sehun. Seharusnya Jae Rin tidak pingsan lagi karena Sehun sudah memperingatinya. Sehun keluar dengan pakaian lengkap, conplete dengan wajah marahnya. Terlihat jelas karena wajahnya yang sudah bak kepiting rebus. Merah. Urat-urat di kepalanya juga terlihat menegang karena menahan marah.

"Apa kau sengaja masuk dan melihatku telanjang?" ucap Sehun dengan sinis.

Jae Rin mengedipkan matanya beberapa kali dan menggosoknya dengan kasar. Dia membuat Sehun semakin marah saja. Jae Rin bahkan tidak langsung menjawab Sehun, sempat-sempatnya Ia memukul kepalanya sendiri guna menjauhkan pikiran yang tidak-tidak.

"Apa kau memikirkan sesuatu yang...—" Sehun berkacak pinggang, menatap Jae Rin penuh kemarahan sebelum melanjutkan perkataannya yang masih menggantung.

"—Aniya, aku tidak melakukan hal itu dengan sengaja. Sungguh aku hanya terlalu kebelet!" Jae Rin membela diri dan mencela terlebih dahulu dengan cepat dan tegas. "Dan aku tidak memikirkan hal itu!" Suara Jae Rin memelan dan dia menunduk.

'Penipu! Aku yakin kau melakukannya dengan sengaja! Lihat saja, begitu aku ada kesempatan, kau pasti akan kubalas!' "Katakan dengan jujur, apa saja yang sudah kau lihat?" tanya Sehun serius. Matanya menusuk tajam ke kedua bola mata Jae Rin.

Jae Rin melotot. Apa Sehun sudah tidak waras dengan mempertanyakan hal itu? Dia boleh saja merasa malu, tapi apa Jae Rin tidak merasa seperti itu juga. Sehun memang egois. Dan kalau Sehun bertanya begitu, memangnya dia mau Jae Rin menanggapinya dengan bagaimana?

"Kenapa kau bertanya sekasar itu padaku?"

"Kalau kau kebelet, aku yakin kau sudah kencing di celana saat ini!" kata Sehun lagi yang paham kalau Jae Rin sudah berhasil melihatnya tanpa busana. 'Eomma-ku saja belum pernah melihatku seperti itu!' Batin Sehun tidak terima.

Jae Rin melihat ke lantai, tepat di sekitar kakinya. Benar saja dia sudah kencing di celana. Seketika amarah Sehun berubah menjadi tawa pecah tatkala Ia mengikuti arah pandang Jae Rin. Jae Rin menunduk malu lalu berlari pergi mengambil celana ganti dan masuk ke kamar mandi. Memalukan sekali. Sekarang kondisi Jae Rin maupun Sehun seharusnya satu sama.

Dating With › Real SehunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang