Chapter 10 ~×~ Kejujuran dan Masalah

4.5K 371 20
                                    

~~×~~Real Sehun~~×~~

"Aku sama sekali tidak berniat menolongmu. Aku melakukan ini hanya demi Chanyeol Hyung. Kalau bukan karna kau tunangannya, kau pikir aku akan melakukan hal seperti tadi? Untuk apa? Kau tidak punya harga diri sama sekali!" Sehun pergi.

Dia benar-benar pergi meninggalkan Jae Rin sendirian. Punggungnya yang dingin benar-benar membuat kaki Jae Rin nyeri sampai tak mampu berdiri. Jantungnya berdenyut, sakit, terasa teremas oleh semua pisau yang Sehun tancapkan di sana. Dia menangis, menyembunyikan wajahnya di antara lututnya. Entah berapa lama dia akan berada di sana, dengan pakaian minim dan udara dingin.

~•~Chapter 10~•~

.
.
.
.
.

Jae Rin berjalan dengan banjiran air mata di wajahnya. Tidak peduli orang-orang memerhatikannya, dia berjalan seolah tak memiliki roh. Perkataan Sehun masih tergiang di telinganya. Dia lupa bahwa dia tidak seharusnya membiarkan orang-orang memerhatikannya untuk saat ini.

Sialnya lagi, Jae Rin kelupaan tas dan pakaiannya yang masih di loker ruang ganti di club. Kunci rumahnya juga ada di sana. Jae Rin terpaksa berjalan kembali ke tempat itu. Tanpa dia sadari, sedari tadi ada yang mengikutinya.

Sehun juga dalam perjalanan kembali ke dorm. Dia begitu penuh hati-hati sejak awal. Dia tidak kehilangan kewaspadaannya. Sehun menghela napas.

"Belakangan ini ada hidung belang yang berkeliaran. Sudah seminggu ini polisi mencari mereka. Polisi mengatakan bahwa korbannya sudah lebih dari 5 orang. Ih.., menakutkan sekali. Lebih baik jangan melewati club itu!"

Sehun mendengar perkataan seorang gadis yang baru saja melewatinya dengan seorang teman. Dia langsung teringat Jae Rin masih di sana. Sialnya dia mengkhawatirkan gadis itu sekarang. Sehun tenggelam dalam pikirannya. Dia menghela napas, memejamkan matanya, berjalan satu langkah dan berhenti berulang kali. Dia bejalan ke arah sebelumnya dan berbalik lagi.

"Apa yang harus kulakukan saat ini?" gumam Sehun.

Ponsel Sehun berdering saat itu. Chanyeol menghubunginya.

"Yeoboseyo, Hyung".

["Neo eodiseo? Jae Rin bersamamu? Aku tidak bisa menghubunginya, dan aku sempat singgah ke rumahnya tapi dia tidak ada."]

"Hyung dan yang lainnya sudah pulang ke dorm?"

["Ne. Kau di mana? Bersama Jae Rin?"]

"Oh, benar. Aku bersama Jae Rin. Wae?"

["Eodi? Kenapa belum mengantarnya pulang? Ini sudah hampir pukul satu malam, apa yang sedang kalian lakukan?"]

"Itu.., kami berjalan-jalan. Aku akan mengantarnya pulang sekarang!"

["Kalau begitu, aku akan menjemputmu di rumahnya sekalian memastikan dirinya baik-baik saja."]

"Aku rasa tidak perlu, Hyung. Aku-"

Sambungan terputus. Sehun tahu Chanyeol pasti segera menuju rumah Jae Rin. Sehun berlari ke arah club sekarang, secepat yang dia bisa. Jae Rin sudah tidak berada di gang itu.

"Aish, jinjja..!" Sehun menghela napas dan kelabakan mencari Jae Rin.

Sosok itu akhirnya muncul-keluar dari club dengan pakaiannya sendiri. Sehun bisa bernapas lega sekarang. Dia mengikuti Jae Rin dari belakang. Hanya memastikan gadis itu selamat sampai di rumahnya, dengan begitu dia tak akan berutang tanggungjawab dengan Chanyeol. Syukurlah Jae Rin bukan orang yang mudah curiga, sehingga Sehun sama sekali tidak kesulitan mengikuti jejaknya.

Dating With › Real SehunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang