[One]

10K 656 17
                                    

"Letakkan kopermu disebelah sana ya." Eomma menunjuk sofa ruang tamu.

"Ne." ia pun menurutinya tanpa membantah.

"Sangmi, kamu tolong bawakan koper ini ke atas." Eomma menunjuk koper satunya yang terlihat cukup besar.

"Yang benar saja Eomma." gerutuku hingga Oppaku datang menjitak kepalaku.

"Aih.. Anak ini cepat bawakan, aku dibelakangmu membawakan koper satunya." Jimin menggeret koper lainnya.

Aku hanya membuang nafas dan mengikutinya dari belakang.

"Oppa habis ini jalan-jalan yuk, aku sedikit bosan." ajakku.

"Hmm.. Boleh-boleh, kemana?" Jimin berhenti sejenak menoleh kearahku.

"Sungai Han." aku menarik tangannya dan berjalan beriiringan.

"Ok."

"Ah.. Tangga bagaimana ini." aku melepaskan tanganku lalu menatap Jimin seperti mengharapkan sesuatu.

"Arraseo, tunggu atas." Jimin mengangkat koper yang dibawa dipundaknya sementara koper yang dibawa Sangmi ditenteng, walau berat Jimin tetap berusaha membawanya hingga lantai 2.

"Aa... Saranghae oppa." aku memeluk lengannya.

"Nado saranghae." ucapnya membuatku semakin menyayanginya.

----

Annyeonghaseo, naneun Park Sangmi Imnida, aku duduk dikelas XI sementara oppaku Jimin dia XII atau bisa dibilang senior/sunbae.

Aku sangat senang jika bersamanya serasa hidupku tergantung padanya bahkan sejak aku kecil Jimin Oppa selalu menjagaku, ah ya.. Kami baru saja pulang dari panti, Eomma dan Appa membawa pulang seorang Yeoja, sepertinnya umurnya sama dengan Oppaku.

Ketika aku dipanti, aku menatapnya ntahlah, walau banyak objek lain disana tapi aku fokusnya pada yeoja itu Park Yura, Yeoja yang diangkat Eomma dan Appaku menjadi anaknya.

Dia tinggi, putih, cantik, dan.. Dingin, apa mereka tidak salah pilih? Ntahlah, mungkin selera mereka seperti itu.

Sempat sebelum aku mengetahui Appa dan Eomma mau mengangkat anak, Appa bercerita kalau ada seorang anak dari sahabatnya yang selamat dari kecelakaan dan dia ada dipanti ini, dan sahabatnya bilang kalau anaknya sudah besar dititipkan pada Appaku. Dan inilah waktunya, walau aku masih agak ragu dan aneh tapi yasudahlah inikan amanah sahabat Appaku.

LIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang