Selepas Joy pergi aku memilih untuk berjalan-jalan ditaman sendirian, pagi ini terlihat berawan sepertinya hujan akan turun.
"Tidak ada balon disini Suri, maaf." Ucapku menatap rerumputan.
"Sangmiii..."
Aku menoleh melihat Wendy yang berlari kearahku dengan wajah sumriahnya.
"Lihat kau dapat undangan, lihatlah apa isiinya." Wendy menunjukkan Undangan berwarna putih dengan surat kecil disana.
"Dari siapa?" Tanyaku, namun Wendy hanya menggelengkan kepalanya.
"Aku dapat di depan kamarmu."
Aku membuka bungkus Undangan tersebut dan membacanya.
UNDANGAN TUNANGAN
Min Yoongi&
Kang Seulgi
ternyata Yoongi benar-benar memilihnya sebagai tunangan, aku tersenyum lalu beralih kesurat kecil.
'Eonni ini aku Joy, aku senang sekali ternyata Oppaku akan bertunangan dengan orang yang dia sukai, aku baru mendapatkan undangan inii tadi dari seseorang. Ohya sebenarnya Undangan ini untuk Dokter Sana, tapi sepertinya dokternya sedang berlibur diluar negeri, jadi kuberikan surat ini pada Eonni, kuharap Eonni datang bersama Suri dan Yoongi Oppa. Untuk balonnya besok saja ne, aku mau pergi dulu. - Salam manis Joy.'
Aku tersenyum lebar membaca surat tersebut, tulisan ini benar-benar sulit dibaca tapi untung saja aku bisa memahaminya.
"Aku kedalam sebentar ya, jika kau membutuhkanku katakan saja, ohya Jin sudah pergi ke sekolah untuk mengajar pulangnya ia akan menginap di rumah sakit, katanya tas mu tertinggal dirumahnya ya? Jin membawakannya dan diletakkan di dekat ranjangmu, kalau begitu kutinggal ya." Wendy menepuk pundakku lalu meninggalkanku sendiri yang masih mematung.
"Aku bahagia jika mereka bahagia, aku pasti akan datang, tapi maaf jika aku datangnya sendiri." Ucapku pada diriku sendiri.
***
Kenapa hari begitu cepat, jam sudah menunjukkan pukul 9 malam dan aku masih belum bisa tidur.
"Kau tidak tidur huh?" Jin menghampiriku dengan wajah kantuknya.
"Tidak." Aku merubah posisiku menjadi duduk.
"Ada apa?"
"Besok Yoongi akan bertunangan."
Jin menatapku terkejut, matanya yang tadinya sayu seperti tinggal 1/2 watt menjadi 1.000 watt.
"Be..benarkah? Sama siapa?"
"Seulgi."
"Kau diundang?" Ia menarik bangku dan mendudukinya sembari menatapku.
"Kau tahu orang yang kucari benama Suri itu?" Jin mengangguk lalu mengusap matanya.
"Dia pasien yang benama Joy, ternyata dia amnesia, bahkan dia yang mengundangku keacara tersebut. Apa aku harus datang?"
Jin sepertinya sedang memikir-mikir dan mengangguk-anggukkan kepalanya, "Tidak usahlah, tidak penting biarlah dia yang menjalaninya, dan kau sehatlah disekolah Taehyung nampak mencari-carimu."
"Baiklah." Aku pun kembali tidur, sementara Jin tidur di kursi dan kepalanya ia letakkan diatas ranjangku.
'Baiklah akan ku pertimbangkan.'
KAMU SEDANG MEMBACA
LIE
FanfictionTolong temukan aku yang tidak bersalah, Tolong kembalikan senyumku yang terjebak dalam kebohongan, Bebaskan aku dari neraka ini , Aku tidak bisa lepas dari penderitaan ini, Tolong selamatkan aku. Aku ingin, Aku hilang dan tersesat, jauh dari mereka...