BAB 31: Dimana Yoongi?

2.4K 345 8
                                    

"Sang..mi."

"Kenapa gang di kota ini seperti labirin sih, kita sudah lewati ini beberapa kali, Seonsaengnim jangan diam saja bantu aku." Kesalku menatap Jin yang kelelahan.

"Aku ingin memandumu, kau ini.. aish.. istirahat dulu ya, aku lelah."

"Shirreo." Aku menggelengkan kepalaku.

"Yasudah cari saja dia sendiri." Ucapnya dingin.

"Baiklah kalau begitu?" Aku membalikkan tubuh lalu berjalan, tapi baru beberapa langkah ia berkata,

"Jangan samakan Seoul dengan kota yang lain, kau tahukan Seoul itu ibukota dan pusat Korea? Jadi hati-hati banyak penjahat dan pemerkosa disini, apa lagi Seoul ramai sekali." Ucapnya, aku pun menghampirinya dengan gugup.

"Arraseo, kita istirahat dulu."

"Ok." Ia tersenyum padaku, lalu berjalan santai meninggalkanku.

Oh Tuhan, kirimkan aku boomerang, akan ku tebas leher Jin Seonsaengnim.

***
Sekarang aku dan Jin Seonsaengnim berada di cafe kecil didekat jalan raya, diluar sana banyak orang berlalu-lalang sibuk dengan urusan mereka masing-masing.

"Kau pesan apa?" Jin menatap daftar menu.

"Aku tidak nafsu."

"Makanlah, aku tidak mau kau pingsan di tengah jalan, nantikan aku yang kerepotan."

"Ugh.. susu saja."

"Baik." Jin menulis menu pada kertas kecil, lalu pelayan pun datang mengambil kertas tersebut.

"Mohon ditunggu." Ucap pelayan lalu pergi kedapur.

Hening.
Aku menatap keluar jendela, kuharap Yoongi lewat cafe ini.

Makanan pun datang, Jin menepuk pundakku,

"Makanlah."

Sejak kapan aku meminta Sup rumput laut?

Aku menatapnya yang asyik memakan ramen.

Dengan terpaksa aku pun makan, rasanya aneh beda sekali dengan masakan Eomma.

Sup pun sudah habis, aku segera minum susu yang kupesan, ah.. nikmat sekali susunya.

Ku lihat Jin Seonsaengnim masih sibuk makan ramennya, astaga berapa lama ia makan?

"Seonsaengnim, lama sekali makannya." Ucapku sudah kesal.

"Makan jangan terburu-buru, nanti perutmu sakit." Ucapnya sambil menyeruput ramen pedas.

"Uh..." Aku pun dengan setia menunggunya, sepertinya Ia mengunyah ramen hingga 32/36 kali.

Dengan bosan aku menyenderkan punggungku dikursi lalu kuputar kursi ini kekanan dan kekiri, mataku tertuju pada Seonsaengnim yang makannya lama sekali.

Aku pun membuang nafasku kesal dan menatap keluar jendela, tak sengaja pandanganku tertuju pada seseorang yang sedang sibuk akan ponselnya.

"Jin Seonsaengnim, aku pergi sebentar nanti aku kembali." Ucapku tergesa-gesa.

"Hmm.. kemana? Hei.. hei.." Jin memanggilku dengan mulut yang dipenuhi ramen.

Saat aku sudah diluar cafe, aku menatap kesegala arah mencari dia.

Sial! Cepat sekali dia pergi.

Aku pun berlari kearah selatan, batinku mengatakan dia ada disana.

LIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang