"Tunggu sini, aku akan buat minum untukmu."
Aku duduk disofa ruang tamu, Yoongi pergi kedapur membuat minum untukku.
Tiba-tiba seorang Yeoja menghampiriku lalu duduk didepanku, wajahnya angkuh sekali, duduknya saja seperti orang yang punya jabatan.
Aku hanya menatapnya datar, tapi ia malah memutarkan matanya, ada apasih dengannya.
"Siapa kau?" Tanyanya dingin.
"Aku teman Yoongi Oppa."
"Ada keperluan apa disini?" Tanyanya lagi, siapa sih dia ini.
"Aku hanya diajaknya, eu.. maaf kalau mengganggu." Aku berdiri dan membungkukkan badanku, lalu kembali duduk.
"Ya, kau mengganggu acara kami, acara yang seharusnya diadakan pukul 8 jadi tertunda hanya karena kau."
Aku?
"Maksudmu?" Tanyaku bingung.
"Anak-anak panti hanya mau dengan Suga, jika Ia ada keperluan maka anak-anak merelakannya dan menunggunya." Ucapnya memalingkan pandangannya.
"Ah.. Mianhae aku tidak tahu."
"Jadi untuk itu, jangan ganggu Suga lagi, ia sangat penting bagi kami, ia selalu sibuk akan sekolah, mengajarkan anak-anak panti, tidurnya pun kurang, jadi kumohon kurangilah berdekatan dengan Suga." Ia menatapku melas, aku sedikit bingung atas penuturannya.
"Dan juga ia punya adik, ia harus menjaganya." Lanjutnya.
Aku menunduk menatap sepatuku,
'Aku senang memiliki orang yang sama dengaku dan dia ada didekatku, dia juga memiliki seseorang yang harus ia jaga, apa aku harus menjauhinya? Aku bimbang dengan diriku sendiri, Jika aku menjauhinya maka aku akan sendirian lagi.'
"Hei.. Seulgi kapan kau datang?" Yoongi membawa minuman kaleng lalu menaruhnya dimeja, "Mianhae ne, tehnya sedang kosong." Yoongi duduk disampingku.
"Ah.. aku ingin menjenguk kalian." Ucap Seulgi tersenyum pada Yoongi.
Dasar muka dua.
"Sangmi, kenalkan ia Seulgi anak dari pemilik panti ini." Yoongi menyentuh pundakku, aku tersenyum lalu mengangguk.
"Suga bisakah kau ambilkan makanan ringan untuknya?" Seulgi menatap Yoongi, Ia pun mengangguk dan kembali kedapur.
Dan kembali lagi, ia menatapku dingin.
"Jika kau ada sesuatu yang tidak bisa kau kerjakan, mintalah pada orang lain, jangan pada Suga."
Aku mengangguk mengambil kaleng minuman diatas meja.
"Dan kuharap kau tidak mempunyai rasa padannya, karena aku menyukainnya."
Ucapannya membuatku terkejut, kaleng yang kupengang terjatuh kelantai.
Ia pun berdecak kesal sembari memutar matanya,
"Huh.. kau juga punya rasa padanya."
Apa benar? Apa aku punya rasa pada Yoongi.
"Kumohon jauhilah, jangan sampai aku bertindak padamu." Ia berdiri membenarkan bajunya lalu meninggalkanku sendiri.
Yoongi pun datang dengan kotak biskuit di tangannya.
"Loh dimana Seulgi." Ia meletakkan kotak biskuit dimeja lalu menatapku.
Aku hanya diam dan menggelengkan kepala.
"Kau tidak apa-apa? Sebentar lagi jam 10, ayo ke aula, acara akan dimulai." Ia mengambil kaleng minuman yang jatuh lalu menggenggam tanganku, aku ingin menangis tapi aku takut.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIE
FanfictionTolong temukan aku yang tidak bersalah, Tolong kembalikan senyumku yang terjebak dalam kebohongan, Bebaskan aku dari neraka ini , Aku tidak bisa lepas dari penderitaan ini, Tolong selamatkan aku. Aku ingin, Aku hilang dan tersesat, jauh dari mereka...