Bab 60 : Akhir dari Kenyataan.

5K 398 84
                                    

Mimpi itu nyata sungguh nyata.

Aku menatap Taehyung dengan berlinangan air mata, aku sedang berada di rumah sakit tempat Suri di rawat.

Untunglah Taehyung selalu ada didekatku, dia rela mencari informasi sampai ke Seoul dan Busan hanya untuk mencari kabar Yoongi.

Ternyata Yoongi tidak menyambutku dengan baik, tapi dengan menyakitkan.

Suri berhasil menjalankan operasinya, dan Suri juga kehilangan Yoongi Oppa selamanya.

Yoongi memang tidak mendonorkan jantungnya, tapi darahnya.

Saat melakukan operasi Suri kehabisan darah sekitar 45%, dan itu memungkinnan hanya 10% untuk hidup.

Yoongi menghabiskan darahnya untuk Suri, ia mendonor 2 kantong darah hingga Yoongi lemas bahkan tak kuat untuk duduk.

Akhirnya Yoongi menghembuskan nafas terakhir, ia bahkan menitipkan surat untukku.

' TO : Sangmi😇

Terima kasih sudah menemaniku, terima kasih telah membuat hariku bewarna, maaf jika tulissanku tak sebagus Jin ssaem. Aku menulis ini sebelum aku mendonorkan darah, aku gugup sungguh gugup, tapi ini demi Suri, aku ingin Suri tetap melanjutkan masa hidupnya didunia, aku ingin dia merasakan apa namanya kehidupan dan kasih sayang. Ck.. bodoh Yoongi, kau pikir Sangmi akan datang hahahaha..

Kuharap.'

Surat ini ku dapat dari suster yang membersihkan ruang operasi, katanya ia menemukan surat ini di atas nakas.

Mataku terpejam lalu ku tarik nafasku dalam-dalam.

"Ini sangat sakit Tae." Ucapku serak dalam pelukkan Taehyung.

"Sudahlah, jangan menangis kau membuatnya sedih, aku tahu pasti Yoongi sedang tertawa melihatmu menangis." Ledek Taehyung membuatku kesal.

"Tae! Sungguh ini tidak lucu hks.. otthokae?"

"Sangmi, Yoongi ingin kau tenang bersamaku, dia ingin kau bahagia ada disampingku, dia ingin kau berada dipilihan yang paling tepat, dia ingin kau mendapatkan kekasih yang tetap ada disampingmu bukan yang selalu hilang-hilangan terus. Yoongi mengucapkan itu sendiri saat aku bertemu dengannya beberapa hari yang lalu sebelum melakukan operasi, aku bahkan tidak tahu kalau ia akan mendonor darahnya." Ucap Taehyung panjang lebar.

"Tae hks.."

"Aku akan menjagamu seperti Yoongi katakan, aku janji." Ucap Taehyung mengecup puncak kepalaku.

"Dan Suri, mari kita jaga bersama-sama." Lanjutnya mengelus punggungku.

Hidup itu memang susah ditebak, kau yang ingin menjadi dia, dan dia ingin menjadi kau.

Hidup itu penuh rintangan, apapun itu tetaplah lawan.

Perasaan seorang kakak sama dengan kedua orang tua, walau mereka suka membully adiknya dan bercanda kasar, tapi ada saatnya dia akan kehilangan adiknya kalau tidak ada disampingnya.

Keluarga itu susah untuk dijelaskan.

Sayang itu melebihi rasa apapun, bahkan kau rela melakukan hal bodoh.

Tamat.

Ending macam apa ini -,-
Bodo amatlah yak wkwkwk..

Akhirnya kelar eyakkk~

Makasih yang setia baca, aku cayang kalian wkwkwk.

Cerita ini menurutku gak jelas soalnya otak aku random, maaf ya kalo gak jelas dan kebanyakkan typo. Salahkan saja hpnya :'v wkwkkw.

Selanjutnya 'NORMAL'
Semoga suka dengan FF baru ku itu ^^

LIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang