Sinar matahari masuk ketika seseorang membuka tirai.
Aku merasakan guncangan dan bisikan halus ditelingaku,
"Hei.. bangun ayo sarapan."
Aku pun mengerjap kedua mataku, kulihat jam di atas nakas sudah pukul 8 pagi.
5 menit aku mengumpulkan nyawa, lalu aku segera turun menyusul Nara yang sudah menunggu di meja makan, sebelumnya aku mencuci mukaku dan berkumur-kumur pakai obat pencuci mulut.
"Lama sekali." Ucapnya meletakkan piring dan sendok.
"Mianhae, aku mengumpulkan nyawaku dulu."
Saat aku ingin membantu ia malah memarahiku dan menyuruhku untuk duduk saja dikursi.
"Kau adalah tamuku, jadi aku akan mempersiapkan semua untukmu." Ucapnya kembali kedapur.
Okay, ini cukup menakutkan, aku takut akan masakannya.
Sekitar 15 menit aku menunggu masakannya, akhirnya pun jadi.
Hanya Telur dan Sosis, tapi kenapa lama sekali.
"Selamat makan."
Kami pun makan dalam diam, Nara terus tersenyum padaku bahkan sesekali tertawa.
Itu menakutkan.
"Gwenchana?" Tanyaku padanya.
Ia mengangguk lanjut melakukan aktivitas makannya.
"Kau terlihat bahagia sekali." Ucapku memasukan suapan terakhir kedalam mulut.
"Hmm... aku bahagia karna ada kau, sungguh ini pertama kalinya aku menerima tamu asing."
Aku mengangguk, lalu membawa piring dan gelas kedapur untuk dicuci.
"Biar aku cuci, kau mandilah." Teriaknya, aku pun berterima kasih dulu padanya, sebelum aku mandi.
Aku berjalan sebentar ketaman belakang untuk mengangkut jemuranku, lalu kubawa kekamar mandi.
***
Selesai mandi cukup lama dan mengenakan seragam, aku siap untuk menemui Taehyung.
Aku turun menemui Nara yang sudah menungguku didepan pintu.
"Gomawo, bawalah dia untukku." Semangatnya.
"Seharusnya akulah yang berterima kasih."
"Ah.. hehehe.. kalau begitu berjuanglah mencarinya."
Aku melambaikan tangan pada Nara setelah keluar dari pagar rumahnya, Ia pun membalas lambaian tanganku sebelum menutup pintu.
Kurogoh saku rokku yang berisi foto keluarga, dengan rasa bangga aku berjalan cepat tak sabar menemui Taehyung.
Untuk kerumah Taehyung aku perlu lewat jalan tikus agar cepat sampai, untung saja aku tahu daerah sini.
Saat keluar dari jalan tikus, aku berada di gang rumahku.
Ya, aku kalau lewat jalan tikus pasti tembusannya adalah rumahku, karna aku tidak pernah main ke gang lain lewat jalan tikus.
Tanpa sengaja arah pandangku menatap seseorang yang juga tengah menatapku terkejut, dia Jeon Jungkook.
Lalu dia berjalan mendekatiku.
"Sedang apa kau?" Tanyanya dingin.
"Eu.. hanya cari jalan pintas." Tunjukku pada jalan tikus.
"Ahh.." dia pun mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIE
FanfictionTolong temukan aku yang tidak bersalah, Tolong kembalikan senyumku yang terjebak dalam kebohongan, Bebaskan aku dari neraka ini , Aku tidak bisa lepas dari penderitaan ini, Tolong selamatkan aku. Aku ingin, Aku hilang dan tersesat, jauh dari mereka...