| 14 May 2019 |
...Mood Letta yang awalnya begitu jelek setelah keluar dari ruangan Alres begitu saja dan mengacuhkan omongan ngelantur Alres, tiba-tiba saja berubah drastis. Alasannya ya cuma karena Alres keluar kantor dan kayaknya nggak bakal balik lagi setidaknya sampai jam pulang kantor nanti. Ada acara keluarga dan itu penting katanya. Maklum sih, keluarga konglomerat pasti acaranya banyak. Dari acara yang memang benar-benar penting sampai yang nggak penting sama sekali tapi dianggap penting.
Di kantor pun Letta berkerja sepeti biasa. Tidak merasa terbebani sama sekali dengan masalah pribadinya kecuali dengan masalahnya dan Alres. Alina, Briana dan Mas Deas belum Letta beri tahu mengenai batalnya pernikahannya dengan Baska. Letta berencana memberi tahu mereka nanti selepas jam pulang kantor -kurang lebih 10 menit lagi- sampil ngopi ngopi di cafe baru depan kantor.
Tepat saat jam pulang kantor tiba, Alina, Briana, dan juga Mas Deas langsung menghapirinya dan menyeretnya menuju lift. Letta yang diperlakukan seperti itu pun pasrah saja karena jika dia menolak justru mereka bertiga semakin gencar memaksanya.
Di dalam lift entah kebetulan atau bagaimana, dia berdiri bersisihan dengan Stela -ini bukan yang pengharum ruangan-. Karena masih berada di area kantor, jadi Letta bersikap profesional dong. Dia menyunggingkan senyum seraya mengangguk singkat pada Stela yang dengan kurang ajarnya justru tetep masang muka datar dan sama sekali nggak balas senyum Letta. Boro-boro senyum, ngelirik aja enggak. Untung Letta sabar pake banget kalau enggak udah Letta sleding tuh pala.
Letta menatap pantulan dirinya pada dinding cermin lalu dia melihat pantulan Stela di sampingnya yang asik bermain ponsel. Melihat gambaran dirinya dan Stela pada satu frame yang sama membuat Letta tiba-tiba ingin membandingkan. Menurut Letta, sebenarnya Letta nggak jelek jelek amat. Bodynya bagus, langsing, dengan tinggi sekitar 173 cm, dan wajah putih bersih bebas jerawat warisan gen korea dari kakek dan neneknya, Letta justru terlihat seperti idol kpop yang gagal debut.
Kata kebanyakan orang Letta itu cantik, cuma suka petakilan aja jadi kecantikannya berkurang sedikit. Padahal Letta bisa anggun banget di saat saat tertentu seperti menemani Alres meeting dengan klien, menghadiri party perusahaan, ataupun acara gala dinner. Banyak sudah rekan kerja Alres yang terang terangan nunjukin rasa ketertarikannya kepada Letta baik itu yang masih seumuran dengan Letta atau bahkan yang sudah punya anak seumuran Letta.
"Heh, Ta!" Tepukan keras dari Briana di punggungnya membuat Letta meringis.
"Sakit, Bri!" Letta mengusap punggunya sambil mendesis. Briana emang orangnya kecil tapi pukulannya nggak main main. Secara Briana mantan atlet adu silat yang pindah haluan jadi atlet adu mulut.
"Lagian lo bengong mulu! Cus ah cepet, laper gue!"
Letta nyengir. Karena tadi sibuk mengamati Stela dia sampai tidak sadar kalau liftnya sudah sampai di lantai dasar. Dia berjalan beriringan dengan Briana sedangkan Alina berjalan di depannya bersama Mas Deas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Matcha On The Table
ChickLit"Oh! Jadi bapak yang suka naruh matcha di meja saya?!" "Ngawur! Jangan sembarangan kamu kalo ngomong! Mau saya pecat?!" "Lha, itu buktinya!" "Kamu pikir cuma kamu yang suka sama matcha di sini?!" "Emang bapak suka juga?" "Enggak!"