Letta harap-harap cemas saat melihat seorang Ge Abiseka menyendok masakan sederhananya. Dia memang hanya memasak masakan rumahan biasa karena takut kakek dari Alres itu menunggu terlalu lama. Dengan menggigit bibir bawahnya, Letta menanti komentar dari Ge Abiseka, namun tidak terjadi ap-apa sampai acara makan malam selesai.
Kakek dari Alres itu bersikap biasa saja dan dengan anteng menikmati masakan buatan Letta. Begitupun dengan Alres. Walaupun menurut lidah Letta masakannya sudah pas dimulutnya, namun selera orang berbeda-beda jadi dia malah risau sendiri.
Setelah selesai makan malam dan memberrskan meja makan dibantu Alres, Letta duduk diruang tamu dimana Ge Abiseka sudah menunggu. Dia memperhatikan Ge Abiseka yang tengah memegang sebuah Ipad yang Letta duga untuk memantau perkambangan bisnisnya.
"Terimakasih untuk makan malamnya, Letta." Ucap tiba-tiba Ge Abiseka yang mengejutkan Letta karena dia sibuk melamun. "Masakan kamu sudah enak, kamu tidak perlu khawatir. Tapi jangan ragu untuk belajar lagi ya?"
Letta tersenyum mendengar pujian, dia melirik Alres yang juga tengah menatapnya balik. "Terimakasih banyak, Grandpa. Letta akan belajar masak lebih giat lagi."
"Good, lagi pula entah itu laki-laki atau perempuan harus bisa memasak karena itu merupakan basic skill yang harus dimiliki semua orang." Ge Abiseka meletakan Ipad yang dia pegang dan berdiri dari duduknya. "Kalau gitu kakek pulang dulu ya, sudah dijemput soalnya."
"Ah kalau gitu Letta juga ikut pulan--"
"Kamu disini saja temani Alres, dia sepertinya butuh kamu." Potong Ge Abiseka menghentikan ucapan Letta yang saat itu juga hampir berdiri dari sofa.
Letta menatap Alres, pria itu balik menatapnya sambil tersenyum tipis. Terlihat lelah. Dengan mengulas senyum, Letta mengangguk dan menjawab Ge Abiseka. "Maaf grandpa, Letta nggak bisa anterin grandpa ke bawah."
Pria paruh baya itu tersenyum tipis, "no need to worry, lagipula saya sudah dijemput bodyguard saya. Kamu temani Alres saja disini."
Letta mengangguk, dia berjalan beriringanbersama Alres untuk mengantar Ge Abiseka sampai kedepan pintu unit Alres.
"Hati-hati di jalan, Grandpa." Ucap Letta dan Alres kompak saat Ge Abiseka masuk kedalam lift. Mereka melambaikan tangannya kepada pria paruh baya itu yang dibalas lambaian tangan juga tepat sebelum lift tertutup.
Letta masih dengan sisa sisa senyumnya melirik Alres sekilas yang kini memijit keningnya sambil berjalan berbalik arah kembali masuk dalam apartemenya. Dipandanginya punggung Alres itu, kemudian Letta berjalan mendekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Matcha On The Table
ChickLit"Oh! Jadi bapak yang suka naruh matcha di meja saya?!" "Ngawur! Jangan sembarangan kamu kalo ngomong! Mau saya pecat?!" "Lha, itu buktinya!" "Kamu pikir cuma kamu yang suka sama matcha di sini?!" "Emang bapak suka juga?" "Enggak!"