Hari ini masih libur, dan Alres sudah mulai merindukan Letta. Gadis itu jadi pergi ke tempat sepupunya yang akan melangsungkan acara tunangan, jadi dia tidak bisa main ke rumah Letta. Sebenarnya Alres sudah ingin menghubungi Letta untuk sekedar mendengar suaranya, tapi Alres mengurungkan niatnya karena dia takut mengganggu Letta yang pasti sedang sibuk-sibuknya.
Jadi, untuk mengurangi rasa bosannya, Alres memutuskan untuk pergi ke rumah orang tuanya sekaligus ingin mengajak ayahanda tercinta pergi memancing. Sebelum ke tempat orang tuanya, Alres menyempatkan diri untuk membeli muffin sebagai oleh-oleh.
Toko kue sederhana langganan mamanya jadi pilihan Alres saat itu. Dia langsung disambut ramah oleh pegawai toko yang memang sudah mengenalnya karena seringnya dia datang kesana.
"Seperti biasa ya, Kak?"
Alres tertawa dan mengangguk, "iya, sama tolong tambahin pie susu juga yaa."
"Siap, Kak!"
Setelah melakukan pembayaran, Alres duduk di salah satu meja sembari menunggu pesanannya disiapkan. Matanya berkeliling mengamati keadaan toko kue tersebut. Sederhana tapi nyaman. Kecuali kondisi disudut ruangan karena Alres menangkap sosok mantan pacar Letta dan pegawainya yang sedang bercanda gurau.
Mungkin karena tatapannya yang terlalu tajam, orang yang dia perhatikan malah menoleh kearahnya. Mereka berdua -Baska dan Stela- terkejut saat mendapati Alres yang sedang duduk tenang sambil memberi pandangan mematikan.
Dengan tersenyum canggung, sang perempuan yang Alres ketahui sebagai pegawainya itu menganggukan kepala tanda menyapa. Tapi Alres tidak peduli. Dia tidak ada waktu untuk menanggapi pria dan wanita sampah seperti itu.
Dari ujung matanya, dia melihat Baska mantan pacar Letta itu mengamatinya dari atas kebawah. Lalu dia terlihat berbisik dengan Stela entah membicarakan apa.
Alres mengangkat bahunya acuh, malas menanggapi pria itu. Sebenarnya Alres merasa berterimakasih terhadap Baska karena sifat brengsek Baska itu, Alres jadi bisa bersama Letta sekarang. Namun disii lain dia juga begitu kesal dan marah karena Baska sudah berani menyakiti hati gadisnya.
"Kak Alres, ini pesanannya sudah siap."
Seorang pegawai toko kue yang datang membawakan pesanannya membuat Alres memutuskan pandangannya terhadap Baska. Dia tersenyum dan menerima paperbag yang disodorkan oleh pegawai tersebut. "Terimakasih."
Pegawai itu tersenyum lebar, "Terimakasih kembali, Kak. Ditunggu kedatangannya lagi."
Sesampainya dirumah, Alres melihat sebuah mobil mewah yang bukan milik orang tuanya itu terpakir di halaman depan. Walaupun penasaran, tapi Alres tidak acuh karena menduga itu mobil milik teman mamanya. Jadi, dia tetap berjalan menuju rumah dengan menenteng kue yang sudah dibelinya tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Matcha On The Table
ChickLit"Oh! Jadi bapak yang suka naruh matcha di meja saya?!" "Ngawur! Jangan sembarangan kamu kalo ngomong! Mau saya pecat?!" "Lha, itu buktinya!" "Kamu pikir cuma kamu yang suka sama matcha di sini?!" "Emang bapak suka juga?" "Enggak!"