Matcha 22

6.7K 427 9
                                    

Masih pukul 9 pagi tapi Letta sudah merasa lelah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Masih pukul 9 pagi tapi Letta sudah merasa lelah. Kepalanya pusing, berat, ditambah hidungnya yang setiap menit selalu keluar ingus padahal dia sudah minum obat apotek. Coba kalian bayangkan tidak enaknya badan saat flu pada hari pertama. Makan nggak masuk nggak makan tambah sakit. Ingin minum es tapi yang ada hidung tambah meler.

Ini semua gara-gara Alres. Iya! ternyata semalam laki-laki itu sudah mengalami gejala flu tapi tidak sadar diri. Jadinya Letta mau mau saja saat dicium. Alhasil mereka berdua kini tumbang berjamaah di kantor.

Sebenarnya kalau bisa dia lebih memilih untuk cuti sakit sehari dua hari sampai kondisi tubuhnya mendingan. Tapi keadaan di kantor sedang ruwet. Alres juga sama sedang tidak fitnya. Jadi dia khawatir Alres akan kewalahan menangani urusan kantor sendirian.

Sambil menyeka ingusnya, Letta melirik pintu ruangan Alres yang tertutup. Sejak tiba di kantor pria itu belum keluar sama sekali. Mencoba cuek, Letta kembali fokus pada pekerjaanya. Mungkin Alres juga sedang sibuk menyelesaikan permasalahan perusahaan.

Karena terlalu fokus dengan komputernya, Letta sampai tidak menyadari waktu berlalu begitu cepat. Saat melirik jam pada ujung layar komputernya Letta mendesah lega karena sudah memasuki waktu istirahat. Jadi, dia membuka ponselnya untuk memesan makan siang di aplikasi delivery.

Dia bingung ingin makan apa. Tapi karena kondisinya yang sedang meriang itu, Letta jadi ingin yang panas, pedas dan berkuah jadi pilihan Letta jatuh pada warung bakso urat yang tidak jauh dari tempatnya berapa.

Kembali melirik pintu ruangan Alres, dahi Letta berkerut. Dia penasaran dengan apa yang sedang Alres lakukan saat ini karena setengah hari ini Letta tidak mendengar Arles memanggilnya. Itu merupakan suatu yang jarang terjadi selama dia bekerja bersama Alres.

Jadi saat pesanan baksonya tiba, Letta mengetuk pelan pintu ruangan Alres untuk diajak makan siang bersama. 1 ketukan 2 ketukan tidak ada jawaban. Karena khawatir dengan kondisi Alres, Letta langsung membuka pintu ruangannya. Kosong. Alres tidak ada dikursinya.

Celingak-celinguk untuk memindai posisi Alres -karena siapa tahu laki-laki itu pingsan di atas lantai- namun ternyata Alres memang tidak ada di ruangannya.

"Kayaknya dia tidur deh," kata Letta pada dirinya sendiri. "Bener tidur deh kayaknya, gue buka aja kali ya kamar dia?"

Letta galau. Kalau tiba-tiba dia buka dan Alres sedang berganti baju gimana? Tapi kalau nggak Letta buka dia takut Alres ternyata pingsan di dalam.

Setelah membulatkan tekad, Letta meraih handle pintu dan membukanya perlahan. Dari cela pintu yang terbuka dia dapat melihat Alres yang ternyata tengah tertidur di atas kasur. Jasnya sudah ditanggalkan, hanya kemeja putih pas badan dengan kancing teratasnya yang telah terbuka dan lengannya kemejanya yang digulung.

Matcha On The TableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang