Matcha 8

16.8K 1.4K 59
                                    

| 20 February 2020 |
...

Menatap cermin di depannya membuat Letta berdecak malas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Menatap cermin di depannya membuat Letta berdecak malas. Bukan karena tidak puas akan penampilannya malam ini melainkan sosok adik kesayangannya yang sedari tadi mengawasi segala aktivitas merias Letta.

"Lo sebenarnya ngapain sih?!"

Lelaki di belakangnya mengernyit. "Lo nggak liat gue lagi ngapain?"

Letta tidak menanggapi, dia menyambar clutchnya di atas meja rias. Hari ini dia akan menghadiri pesta ulang tahun Briana.

"Let, lo nggak usah pergi aja. Udah sore entar lo pulangnya kemaleman. "

"Yaudah gue pulang pagi."

"Oke oke, lo boleh pergi tapi ganti baju dulu!"

"Nggak mau!"

"Ganti atau nggak boleh pergi!"

"Gue bakal tetep pergi." Sahut Letta menantang. Tanpa peduli pandangan adiknya yang semakin menajam, dia bergegas keluar kamar.

"Lo nggak dingin apa pake baju bolong bolong gitu?" Tanya adik lelakinya yang ternyata membututi dirinya.

Letta memutar bola mata malas. "Ini tuh style! Ngerti dikit dong!"

"Lo pake gamis aja, lebih cakep tuh."

Letta langsung menghentikan langkahnya. Dia menatap kesal ke arah lelaki di depannya. "Gue tuh mau pergi party Keiv, bukan pengajian!"

"Nah makanya lo pake gamis aja biar nggak nambah dosa."

Dalam hati Letta dongkol bukan main. Ingin menanggapi, tapi Keiv justru akan semakin menjadi jadi. Adiknya yang satu itu memang bawel namun perhatian. Dia mau mau saja ketika Letta butuh teman pergi kondangan. Dia juga yang beberapa waktu lalu menjemput Letta di kantornya dan menimbulkan kehebohan. Keiv tampan dan juga sudah mapan, sayangnya dia belum punya gandengan.

"Udah ah gue mau berangkat!"

"Let gue ikut deh."

"Lo nggak diundang."

"Yaudah gue anterin kalo gitu."

"Nggak, gue naik mobil sendiri."

Letta mendengar Keiv menghela napas kasar. "Oke, sini peluk dulu."

Letta menurut, dia masuk ke dalam dekapan Keiv hanya sebentar kemudian menarik diri dan berjalan menjauh.

"Hati-hati!"

Letta mengangguk sebelum akhirnya mobil yang di kendarainya melesat dan bergabung bersama kendaraan lain. Kondisi jalanan yang ramai nyatanya membuat Letta sedikit cemas. Dia takut terlambat menyaksikan acara potong kue Briana.

Tapi saat tiba di rumah mewah Briana yang mirip istana itu, ternyata masih banyak yang baru saja tiba meski parkiran sudah nampak penuh. Mobil mobil mewah terlihat berjejer menandakan tamu Briana banyak dari kalangan atas. Tidak diragukan lagi Briana memang anak orang berduit.

Matcha On The TableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang