Matcha 7a

17K 1.3K 77
                                    

| 21 September 2019 |
...

Begitu dirinya sampai di rumah, Alres langsung melemparkan tubuhnya di sofa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Begitu dirinya sampai di rumah, Alres langsung melemparkan tubuhnya di sofa. Dia mengurut pelipisnya pelan sambil berharap pening di kepalanya dapat segera berkurang. Beberapa hari belakangan ini pekerjaan di kantor sedang banyak banyaknya. Alres yang sudah lembur di kantor bahkan harus lembur juga saat berada di apartemen. Alhasil jam tidurnya jadi berkurang drastis. Mungkin karena inilah Alres jadi merasa kurang enak badan hari ini dan memutuskan untuk pulang ke rumah orangtuanya.

"Loh, Abang pulang kok nggak bilang dulu?" Kaylisha yang sedang menuruni tangga terkejut melihat Alres sudah ada di ruang tamu. "Mama sama Papa lagi nggak di rumah."

Masih dengan memejamkan matanya dia menjawab, "kemana?"

"Ke rumah Om Hendri, nggak tau juga ngapain." Kaylisha mengangkat kedua bahunya acuh lalu duduk di sebelah Alres. Bukannya dia tidak peduli, tetapi orangtuanya memang suka pergi ke rumah rekan bisnis mereka.

Alres mengangguk sembari meringis kecil yang disadari oleh Kaylisha.

"Kenapa, Bang?"

Alres menggeleng.

"Abang sakit?"

Alres menghela napas. "Enggak kok, cuma sedikit pusing aja."

"Kay panggil dokter ya?" Kaylisha segera beranjak hendak menghubungi dokter pribadi keluarga mereka. Namun Alres segera menahannya. "Nggak usah Kay."

"Tapi nanti makin jadi, Bang!"

"Kamu doain abang sakit?"

"Ihh ya nggak gitu juga, Bang."

"Udah kamu nggak usah khawatir gitu, bentar lagi juga sembuh."

Kaylisha menghela napasnya pasrah. Alres memang selalu seperti ini kalau disuruh berobat. Padahal semua itu demi kebaikan Alres juga. "Yaudah terserah abang aja. Tapi nanti abang nginep sinikan?"

Alres menggeleng. "Nggak, ini juga udah mau pulang."

"Loh kok gitu? Abang kan lagi sakit, di apartemen kan nggak ada yang jagain, Bang." Ucap Kaylisha khawatir.

"Abang nggak sakit Kay, cuma pusing aja sedikit. Yaudah abang pulang dulu, salam sama mama papa ya."

Kaylisha mengangguk. "Iya, nanti Kay sampaiin. Abang nggak mau Kay anterin?"

"Nggak usah, Abang nggak papa."

Kaylisha hanya berdehem. "Hati-hati, Bang!"

Alres mengiyakan dan segera pergi dari kediaman kedua orangtuanya.

🐰🐰🐰


"Eh eh stop dulu dong, buru-buru amat."

Letta yang baru tiba di kantor dan hendak menuju ke mejanya mendadak berhenti karena seruan Briana. "Apaan Bri? Pagi pagi heboh banget."

Matcha On The TableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang